Hangout

Kesurupan Menurut Islam, Penyebab dan Cara Mengobatinya

Ratusan buruh pabrik di Majalengka, Jawa Barat, mengalami kesurupan. Video yang viral menunjukkan situasi mencekam ketika ratusan buruh meracau tidak jelas dan bertingkah aneh.

Polres Majalengka membenarkan video yang beredar dan mengatakan kesurupan massal terjadi Kamis (6/7/2023) sekitar pukul 11.00 WIB. Peristiwa bermula dari salah seorang karyawan yang belum sempat sarapan dan tiba-tiba tidak sadarkan diri. Namun selang beberapa waktu kemudian kesurupan massal pun terjadi.

Polisi dibantu karyawan pabrik membutuhkan waktu 4 jam untuk menenangkan karyawan yang kesurupan.

Bagimana Islam memandang kesurupan, benarkah jin dapat mengganggu manusia?

Terdapat banyak dalil dari Alquran dan hadis yang menggambarkan jin dapat masuk ke dalam tubuh manusia, di antaranya:

1. Surah Al-Baqarah ayat 275, berbunyi:

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا

(Artinya: “Orang-orang yang makan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba…” (QS. Al-Baqarah: 275)

2. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam majmul fatawa menyebutkan:

Abdullah bin Imam Ahmad pernah bertanya kepada ayahnya,

إنَّ قَوْمًا يَزْعُمُونَ أَنَّ الْجِنِّيَّ لَا يَدْخُلُ فِي بَدَنِ الْإِنْسِيِّ

(Artinya: “Sesungguhnya ada beberapa orang yang berpendapat, jin tidak bisa masuk ke badan manusia.”)

Imam Ahmad menjawab,

يَا بُنَيَّ يَكْذِبُونَ هُوَ ذَا يَتَكَلَّمُ عَلَى لِسَانِهِ

(Artinya: “Wahai anakku, mereka dusta. Jin itulah yang berbicara dengan lisan orang yang dirasuki.”)

Setelah membawakan keterangan ini, Syaikhul Islam memberi komentar,

وَهَذَا الَّذِي قَالَهُ أَمْرٌ مَشْهُورٌ فَإِنَّهُ يَصْرَعُ الرَّجُلَ فَيَتَكَلَّمُ بِلِسَانٍ لَا يَعْرِف مَعْنَاهُ وَيُضْرَبُ عَلَى بَدَنِهِ ضَرْبًا عَظِيمًا لَوْ ضُرِبَ بِهِ جَمَلٌ لَأَثَّرَ بِهِ أَثَرًا عَظِيمًا. وَالْمَصْرُوعُ مَعَ هَذَا لَا يُحِسُّ بِالضَّرْبِ وَلَا بِالْكَلَامِ الَّذِي يَقُولُهُ

(Artinya: “Apa yang disampaikan Imam Ahmad adalah masalah yang terkenal di masyarakat. Orang yang kerasukan berbicara dengan bahasa yang tidak bisa dipahami maknanya. Terkadang dia dipukul sangat keras, andaikan dipukulkan ke unta, pasti akan menimbulkan sakit. Meskipun demikian, orang yang kesurupan tidak merasakan pukulan dan tidak menyadari ucapan yang dia sampaikan.”)

Syaikhul Islam juga menegaskan,

ومن شاهدها أفادته علماً ضرورياً بأن الناطق على لسان الإنس ، والمحرك لهذه الأجسام جنس آخر غير الإنسان

(Artinya: Orang yang menyaksikan kejadian kesurupan, dia akan mendapatkan kesimpulan yang meyakinkan bahwa yang bicara dengan lidah manusia dan yang menggerakkan badannya adalah makhluk lain, selain manusia (Majmu’ al-Fatawa, 24:277).

Penyebab Orang Kesurupan Menurut Islam

Lantas apa yang menyebabkan seseorang dapat kerasukan jin?

Ada beberapa alasan jin masuk ke dalam tubuh manusia, seperti dikutip dari laman Konsultasi Syariah.com, seperti:

  • Jin pembantu tukang sihir

Jin masuk ke dalam tubuh manusia atas perintah tukang sihir/ dukun untuk menyakiti seseorang.

  • Jin tertarik pada seseorang

Jim tertarik pada manusia baik karena kecantikannya atau ketampanannya, atau karena sifat lainnya. Oleh sebab itu, umat muslim dianjurkan ketika membuka pakaian atau tatkala masuk kamar mandi dan WC, membaca doa yang telah diajarkan Rasulullah SAW.

  • Jin nakal mengganggu manusia

Layaknya manusia yang suka usil, ada juga jin yang senang mengganggu manusia lain. Baik karena beda keyakinan, dengki, hasad atau hawa nafsu jahat lainnya.

  • Jin yang ingin balas dendam

Jin merasuki manusia karena dendam terhadap seseorang yang dengan tidak sengaja pernah menyakiti jin tersebut atau salah seorang dari kerabatnya. Misalnya dengan mengencingi, menyiram air panas dan lainnya.

Cara Mengobati Orang Kesurupan

Mengutip buku Doa Ruqyah: Terapi yang Bersumber dari Alquran dan As-Sunnah karya Syaikh Said bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, Rasulullah SAW pernah mencontohkan doa untuk orang kesurupan sebagai berikut:

1. Membacakan Ta’awudz

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

(Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”)

2. Membaca Surat Al-Fatihah

3. Membaca Ayat Kursi, Surat Al Baqarah ayat 255

اللّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاء وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

(Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”)

4. Membaca 2 Ayat Terakhir Surat Al-Baqarah

ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِۦ ۚ وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ

(Artinya: “Rasul telah beriman kepada Alquran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.”)

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ

(Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.”

Mereka berdoa: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau membebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau membebankan kepada orang-orang sebelum kami.”

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaf kami, ampuni kami, dan rahmati kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”)

5.  Membaca Surat Al-Ikhlas

6. Membaca Surat Al-Falaq

7. Membaca Surat An-Nas

8. Melafalkan Doa

أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ ، أَنْ يَشْفِيَكَ

(Artinya: “Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Rabb Pemilik Arsy yang agung, agar Dia menyembuhkanmu” (Doa ini dibaca sebanyak 7x)

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لامَّةٍ

(Artinya: “Aku berlindung kepada kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari setiap syaithan, binatang berbisa, dan dari setiap mata yang jahat.”)

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

(Artinya: “Aku berlindung kepada kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya.”)

Setelah membaca ayat dan doa di atas, tiupkan kepada orang yang kesurupan. Cara ini dapat dilakukan sebanyak tiga kali atau lebih.

Selain membaca surat-surat di atas, umat Muslim juga dapat membaca surat lain dalam Alquran. Sebab, pada dasarnya semua ayat Alquran adalah penawar segala penyakit. Kemudian, dianjurkan untuk membisikkan adzan di telinga orang yang kesurupan karena setan takut mendengar bacaan adzan.

Back to top button