News

Gempa Pacitan yang Terasa hingga Bantul-Gunung Kidul Disebabkan Aktivitas Subduksi

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa yang mengguncang Pacitan pada Ahad (16/1/2022) siang, merupakan gempa tektonik.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi,” kata Kepala Stageof Sleman Ikhsan dalam keterangannya kepada wartawan.

Ikhsan menyebut pusat gempa berlokasi di laut pada jarak 97 km barat daya Pacitan, Jawa Timur pada kedalaman 55 km.

“Guncangan gempa bumi ini dirasakan di Bantul dan Gunungkidul, II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” tuturnya.

BMKG belum mencatat adanya aktivitas gempa bumi susulan. Pihaknya mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak panik saat terjadi gempa.

“Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa. Ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” tandasnya.

Back to top button