Inisiatif pembangunan Masjid Pencinta Sholawat di Ciwidey, Kabupaten Bandung, semakin mendapat sambutan hangat. Terbaru, dana yang terkumpul telah mencapai Rp101 Juta dari target Rp250 juta, mencakup lebih dari 40% dari kebutuhan total.
“Keberhasilan ini adalah tonggak penting dalam perjalanan kami,” kata koordinator campaign, Anton Hartono, Kamis (19/10/2023).
“Kami merasa sangat diberkahi dengan partisipasi dan dukungan masyarakat,” sambungnya.
Momentum ini juga didukung oleh beberapa tokoh dan influencer.
“Saatnya kita semua beraksi. Setiap rupiah yang Anda sumbangkan adalah investasi untuk akhirat,” ungkap Sultan Rivandi, mantan Ketua Dewan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah yang dikenal luas sebagai sosok yang peduli pada isu-isu sosial, politik dan keagamaan.
“Sebagai umat yang memiliki kepedulian terhadap pembangunan rumah ibadah, saya merasa bahagia dan bangga. Ini adalah momentum tepat di hari Jumat, hari yang banyak diisi dengan kebaikan,” kata Rizqa Abidin, influencer pengusaha di bidang fesyen yang juga terlibat dalam kampanye ini.
Ada berbagai cara untuk berkontribusi dalam proyek ini, dari donasi finansial hingga sumbangan material dan tenaga.
“Kami membuka banyak pintu untuk partisipasi. Kita semua punya peran,” imbuh Anton.
Meski telah mencapai hampir setengah dari target, koordinator proyek menyatakan masih ada tantangan untuk pengumpulan dana.
“Kami membutuhkan lebih banyak lagi bantuan untuk memastikan proyek ini mencapai finalisasi sesuai harapan,” tegasnya.
Pembangunan Masjid Pencinta Sholawat juga dirancang sebagai pusat kegiatan komunitas dan edukasi. “Ini bukan hanya masjid, tetapi juga pusat komunitas, tempat belajar, dan lainnya,” kata koordinator proyek.
Dengan pencapaian Rp101.316.659, inisiatif pembangunan Masjid Pencinta Sholawat menunjukkan potensi besar. Namun, untuk mencapai target akhir, dukungan masyarakat masih sangat dibutuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut atau ingin berdonasi, Anda dapat mengunjungi laman Kitabisa.com/masjidsholawat. Seluruh donasi akan diaudit dan dikelola dengan transparansi penuh oleh panitia.
