Market

Ekspor Baterai Kendaraan Bisa Bikin RI Tak Lagi Defisit dengan Thailand

Pemanfaatan ekspor komponen baterai untuk kebutuhan kendaraan listrik alias electric vehicle (EV) diyakini dapat membuat Indonesia mampu memutus defisit neraca perdagangan nonmigas dengan Thailand. Optimisme tersebut datang dari Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arsjad Rasjid.

“Kalau Thailand misalnya itu hubnya otomotif, Indonesia dengan Thailand kita sudah mulai diskusi dengan perusahaan misalnya mereka perlu baterai, kita punya baterainya,” ujar Arsjad di Magelang, Rabu (22/3/2023).

Dengan sumber daya alam mineral yang dimiliki, baik bauksit dan nikel, Indonesia, kata Arsjad, sepatutnya dapat mengoptimalkan hal tersebut. Dengan begitu posisi perdagangan ekonomi Indonesia di ASEAN dapat melejit, termasuk mencapai surplus dengan Thailand.

“Kita ada bauksit untuk aluminumnya, kan kendaraan harus lebih ringan lagi. Untuk itu bisa gunakan bauksit kita. Jadi kita dorong investasi dan perdagangannya jadi di sinilah kekuatan sinergi di antara kita,” ujar dia.

Dia menegaskan, untuk memutus defisit neraca perdagangan dengan Thailand, Arsjad menilai investasi juga perlu didorong. Investasi ini juga berkaitan dengan baterai di mana Indonesia sebagai salah satu penghasil lithium, yakni salah satu mineral yang memiliki permintaan yang paling tinggi dalam Revolusi Industri Keempat.

“Ini juga bisa menjadi intra-ASEAN investment, bisa saling berinvestasi untuk memperkuat, supaya kenapa? Market kita kenapa mesti keluar, kenapa tidak kita sendiri yang melaksanakannya di ASEAN dan malah kita yang menyuplai kepada dunia,” tutur dia.

Sebelumnya, Kemendag menargetkan neraca perdagangan Indonesia meraup surplus dengan seluruh negara ASEAN, termasuk Thailand dan Laos.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga menerangkan, misi meraup surplus neraca perdagangan untuk Thailand dan Laos, diusung Kemendag dalam pertemuan ASEAN Economic Ministers (AEM) Retreat ke-29 di Magelang, Jawa Tengah, pada 20-22 Maret 2023.

“Yang ingin saya sampaikan dari 9 negara anggota ASEAN selain Indonesia, kita cuman sedikit ada defisit dengan Thailand, dan juga dengan Laos. Yang lainnya semua kita selalu surplus,” ujar Wamendag Jerry.

Wamendag Jerry tak menampik, jika misi untuk menggenjot transaksi perdagangan khususnya ekspor Indonesia ke Thailand dan Laos, menjadi pembahasan khusus AEM Retreat ke-29.

“Artinya mungkin nanti kita bisa meng-address ya, dengan Thailand dan Laos. Bagaimana kita bisa meningkatkan, supaya kita bisa mendapatkan angka surplus yang lebih maksimal. Saya pikir itu salah satu yang kita dorong dan akan kita bahsa di forum ini yang penting semua meningkat majority surplus,” tutur Wamendag Jerry.

Back to top button