Market

Eks Ombudsman Hampir Kena Phising, Saldo Tabungan Bisa Ludes Cepat

Di era digital, kejahatan perbankan dengan memanfaatkan aplikasi telekomunikasi, misalnya WhatsApp (WA), semakin marak. Bahkan semakin canggih. hati-hati. Pemerintah khususnya aparat penegak hukum perlu turun tangan untuk membongkarnya.

Mantan anggota Ombudsman RI, Alvin Lie hampir saja menjadi korban penipuan keuangan melalui WA. Dikutip dari akun twitter pribadinya, @ alvinlie21, Kamis (20/7/2023), terungkap modus penipuan baru lewat undangan ‘View’ di aplikasi WA.

Pengamat penerbangan ini, menerangkan bahwa penipuan modus baru ini mencatut sebuah bank papan atas di Indonesia. Isi pesan yang dikirim lewat WA dari nomor tak dikenal itu, hanya sebaran undangan dengan tombol “view”.  “Penjahat phising makin merajalela dengan modus berubah-ubah. Selama ini gunakan APK, sekarang gunakan Action Button “View”,” tulis Alvin.

Selanjutnya, Alvin mengingatkan agar pesan yang dikirim nomor tak dikenal itu, jangan ditekan. Kalau ditekan, bisa-bisa data pribadi termasuk data perbankan, disedot oleh oknum tak bertanggung jawab. Kalau sudah begitu, siap-siap kaget karena saldo rekening amblas.

“Jangan klik. Segera block. Kita lengah dikit aja langsung jadi korban. Saldo di bank/ market place dll dikuras habis. Nomer HP kita dipakai utk menipu sana-sini,” tulis Alvin.

Cuitan mantan anggota DPR asal PAN ini, langsung direspons netizen. Misalnya, Afriska Ambarita lewat akun twitter @RirisAmb, menuliskan bahwa kejadian yang dialami Alvin Lie ini, hanya ramai di medsos.

Tidak ada perhatian dari pemerintah, apalagi tindakan dari aparat penegak hukum, atau provider penerbit simcard terhadap pelakunya. “Lalu untuk apa harus daftar saat beli simcard,” cuit Afriska.

Adeg Pambuko Margi melalui akun twitter @irenglemu, sepakat bahwa pemerintah seharusnya hadir untuk memberangus kejahatan melalui phising yang semakin marak.

“Makin merajalela karena institusi terkait juga enggak tahu harus ngapain. Pernah lihat campaign anti social engineering (phising) satu bank BUMN. Bukannya kasih komunikasi direct berupa instruksi pencegahan, malah bikin short movie yang pesannya ngalor-ngidul,” cuitnya.

Akun @sangbima, mengaku pernah punya pengalaman yang sama dengan Alvin. “Saya juga ngalamin. padahal saya bukan nasabah BNI. Link-nya merujuk ke halaman yang meminta no hp, nomor atm. Berikutnya mereka minta masukin kode otp. Kalau gagal, mereka sudah siapkan link WA ke no mereka. harus hati-hati, perhatikan link yang dibuka,” cuitnya.

Back to top button