Market

Ekonomi Tumbuh di Atas 5 Persen Selama 7 Kuartal Bikin Menko Airlangga Semringah

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merasa sangat bangga dengan capaian perekonomian nasional yang berada di level 5,17 persen di kuartal II-2023. Tak banyak negara yang pertumbuhan ekonominya bisa di atas 5 persen.

Ketum Partai Golkar ini, menyebut, pertumbuhan ekonomi di Indonesia bisa di atas 5 persen selama 7 kuartal berturut-turut. “Dibanding negara lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat kuat, dengan inflasi terkendali. Pertumbuhan kita hanya di bawah China 6,3 persen ataupun Uzbekistan 5,6 persen,” kata Menko Airlangga dalam konferensi pers di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/8/2023).

Selanjutnya dia mengutip data World Bank yang menempatkan Indonesia sebagai negara berpenghasilan menengah-atas atau upper middle income country. Di mana, pendapatan per kapita (GNI) Indonesia kini berada di sekitar US$4.580, atau setara Rp68.700.000 kurs Rp15.000/US$.

Pada tahun depan, Menko Airlangga berharap GNI Indonesia yang mencerminkan pendapatan setiap orang Indonesia naik menjadi US$5.500, atau setara Rp82.500.000 per tahun.

Selain pertumbuhan ekonomi Indonesia yang moncer, Menko Airlangga membanggakan angka inflasi yang melandai ke 3,08 persen pada Juli 2023. Capaian ini sudah sesuai dengan target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.

“Beberapa negara, seperti Vietnam, AS, Singapura, bahkan Jerman masih mengalami kontraksi. Tingkat inflasi kita terendah di 3,08 persen, bandingkan dengan Jerman masih 6 persen atau Turki yang sedang terkena hiperinflasi 47 persen,” tutupnya.

Ke depan, dia bilang, belanja pemerintah harus bisa digenjot demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sisa 2023. Biasanya, belanja pemerintah melejit mulai kuartal III, terutama di kementerian/lembaga (K/L) yang angkanya cukup besar, seperti padat karya hingga pertanian.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,17 persen yoy pada kuartal II 2023 karena ditopang peningkatan mobilitas masyarakat. BPS menyebut jumlah penumpang di seluruh moda transportasi kompak meningkat, aktivitas produksi tumbuh stabil, dan daya beli masyarakat meroket.

Back to top button