Market

Ekonom: Tahun Ini Indonesia Naik Kelas, Tahun Depan Nyungsep Lagi

Ekonom Bright Institute, Awalil Rizky mengingatkan tim ekonomi Jokowi yang dipimpin Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto jangan jemawa dengan keputusan Bank Dunia menaikkan kelas Indonesia menjadi negara berpenghasilan menengah-atas.

“Jangan senang dulu. Karena kenaikan per kapita Indonesia hanya 4.580 dolar AS per kapita, atau 100 poin di atas batas bawah klasifikasi negara menengah dari Bank Dunia,” terang Awalil dalam sebuah diskusi di twitter space, dikutip Sabtu (22/7/2023).

Dia bilang, Bank Dunia biasanya membuat klasifikasi yang tidak tetap, namun tidak banyak bergeser (sekira US$50) pada pertengahan tahun.

Pada 2022 diputuskan klasifikasi batas pendapatan menengah-bawah, batasnya US$4.466/kapita sampai US$13.845/kapita untuk klasifikasi menengah-atas. Sedangkan negara maju kalau pendapatannya di atas US$13.845/kapita.

“Kalau negara terjebak dalam midle income trap kalau penghasilannya bermain di kisaran 4.466 dolar AS hingga 13.845 dolar AS, terutama di tengah atau tengah ke bawah dari angka itu,” kata awalil.

Pada 2019, kata dia, pendapatan Indonesia sempat naik hingga melampaui batas bawah, tapi hanya di kisaran 50–100 dolar/kapita. Sejak saat ini, Indonesia naik kelas.

Namun tak bertahan lama karena pada 2020 terjadi pandemi COVID-19, yang membuat ekonomi Indonesia babak belur. Sehingga, klasifikasi Indonesia turun ke level sebelumnya, yakni menengah-bawah.

“Setelah 2 tahun pasca COVID-19, Indonesia memang naik tapi masih di ranking bawah. Karena hanya naik 4.580 dolar AS, maka andai 2023 dan 2024, ada guncangan seperti resesi maka turun lagi. Artinya, Indonesia masih jauh sekali dari batas untuk keluar dari midle income class,” papar Awalil.

China saja, kata Awalil, berdasarkan definisi Bank Dunia, sejatainya belum menjadi negara maju. Karena, PDB-nya hanya 12.850 dolar AS/kapita. “Butuh 2-3 lompatan untuk menjadi negara maju,” ungkapnya.

Chief Center of Digital Economy and SMEs dari Indef, Dr Eisha M Rachbini, mengupas roadmap 2045: visi Indonesia menjadi negara maju. Pada 2043 Indonesia ditargetkan keluar dari midle income trap, berarti hanya tersisa 20 tahun lagi.

“Itupun bisa dicapai jika pertumbuhan ekonomi 2020-2025 sebesar 5,4 persen. Pada 2025-2030, ekonomi harus tumbuh 5,9 persen. Dan pada 2030-2035 naik lagi 6,7 persen, dan 2035-2040 sudah harus tumbuh 6,8 persen. Pertanyannya sekarang, Indonesia bisa,” kata Eisha.

Agak berat. Karena, selama ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang sektor pertanian dan manufaktur, serta produktivitas manufaktur. Celakanya, faktor-faktor tersebut terus menurun sejak 1998 sampai sekarang. “Ini menjadi hambatan sekaligus tantangan agar target pertumbuhan itu, bisa tercapai. Dan, Indonesia bisa lepas dari negara midle income trap,” pungkasnya.

Back to top button