Hangout

8 Perkembangan Terbaru Omicron

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan ada 8 perkembangan terbaru Omicron kepada INILAH.COM, Jakarta, Selasa, (11/01/2022).

1. Menurut The United Kingdom Health Security Agency, perkembangan terbaru Omicron saat ini adalah orang yang terinfeksi punya risiko 50 persen lebih rendah untuk masuk rumah sakit daripada terinfeksi varian Delta.

2. Kemudian, risiko masuk rumah sakit akibat dari terpapar varian Omicron turun 65 persen pada mereka yang sudah mendapatkan vaksin dua kali. Kemudian turun turun 81 persen pada yang sudah mendapatkan vaskin 3 kali. daripada mereka yang tidak mendapatkan vaksin.

3. Tjandra Yoga Aditama juga menjelaskan, menurut penelitian dari Skotlandia, menunjukkan penurunan angka masuk rumah sakit pada varian Omicron daripadaDelta.

4. Kemungkinan infeksi ulang pada Omicron adalah 10 kali lebih tinggi daripada mereka yang terinfeksi varian Delta.

5. Mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis ke tiga atau booster, punya risiko 57 persen lebih rendah untuk menunjukkan gejala-gejala sesudah terinfeksi Omicron.

6. Penelitian dari Kanada yang mengkonfirmasi rendahnya angka masuk rumah sakit 0.3 persen dan juga angka fatalitas kurang 0,1 persen pada varian Omicron.

“Tentu saja kalau jumlah kasus banyak sekali maka walaupun persentase relatifnya rendah tapi angka mutlak bisa jadi cukup menimbulkan masalah pula,” kata mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara.

7. Publikasi Center For Disease Control (CDC) Amerika Serikat 31 Desember 2021 menunjukkan median antara paparan varian Omicron dan timbulnya gejala adalah 3 hari.

8. Pendeknya masa inkubasi Omicron ini juga sejalan dengan analisa UK Health Security Agency di Inggris.

“Data sebelumnya menunjukkan bahwa masa inkubasi varian Alfa adalah 5 hari dan varian Delta 4 hari, jadi masa inkubasi Omicron memang lebih cepat,” paparnya.

Penularan Omicron lebih cepat

Omicron memiliki tingkat penularan yang jauh lebih cepat dari varian Delta. Omicron pertama kali muncul pada 24 November 2021 di Afrika Selatan. Pada level nasional, pergerakan Omicron juga terus meningkat sejak pertama kali terkonfirmasi pada 16 Desember 2021.

Kemenkes mendorong daerah untuk memperkuat kegiatan 3T (Testing, Tracing, Treatment), aktif melakukan pemantauan apabila terdapat cluster-cluster baru COVID-19 dan segera melaporkan dan berkoordinasi dengan pusat apabila ditemukan kasus konfirmasi Omicron di wilayahnya.

Kewaspadaan individu juga harus terus meningkat untuk menghindari potensi penularan Omicron. Protokol kesehatan 5M dan vaksinasi harus berjalan beriringan sebagai kunci untuk melindungi diri dan orang sekitar dari penularan Omicron.

 

Mia Umi Kartikawati

Redaktur, traveller, penikmat senja, musik, film, a jurnalist, content creator enthusiast, food lovers, a mom who really love kids. Terus belajar untuk berbagi dan bersyukur dalam jalani hidup agar bisa mendapat berkah.
Back to top button