News

Diburu, Buruh yang Tendang Satpol PP di Surabaya

Kepolisian Surabaya memburu oknum buruh yang menganiaya dua petugas Satuan Polisi Pamong (Satpol) PP hingga videonya viral di media sosial.

Mungkin anda suka

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan masih melalukan pendalaman identitas, asal, dan jumlah terduga pelaku yang melakukan penganiayaan.”Iya masih kami dalami,” kata Hendro dikutip dari Antara, Jumat (1/12/2023).

Dua anggota Satpol PP Kota Surabaya adalah AM (25) dan TA (31) yang berasal dari Tim Jolodoro atau petugas pengawasan pedestrian di wilayah kota setempat.

Saat iring-iringan massa buruh melintas di Jalan Ahmad Yani, AM dan TA mendapatkan permintaan dari beberapa pengendara motor untuk dicarikan akses melintas, sebab saat aksi berlangsung, Jalan Ahmad Yani ditutup.

Kedua korban meminta kepada rombongan buruh agar memberikan akses jalan bagi para pengendara kendaraan bermotor.

Saat berkoordinasi dengan massa aksi, tiba-tiba salah seorang petugas Satpol PP berinisial AM mendapatkan pukulan di kepala bagian depan dan belakang.

Melihat rekannya dianiaya, TA berupaya membantu AM, namun dia juga menjadi sasaran oknum buruh.”Justru dipukul dan diinjak-injak oleh rombongan demonstran, sehingga mengakibatkan retak tulang belakang pada korban TA,” ucapnya.

Hendro menyatakan para korban juga sudah membuat laporan kepada pihak kepolisian.”Korban membuat laporan polisi di Polrestabes Surabaya, kami meminta keterangan korban dan saksi-saksi, cek TKP, mengumpulkan alat bukti,” ucapnya.

Kedua korban pun sudah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soewandhie, Surabaya.

Sebagaimana yang diketahui, aksi penganiayaan oknum buruh saat demo UMK kepada petugas Satpol PP Kota Surabaya viral media sosial.

Pada video tersebut memperlihatkan salah seorang Petugas Satpol PP mendapatkan tendangan ala kungfu dari satu oknum buruh, hingga tersungkur.

Wali Kota Marah

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta kepolisian secepatnya menangkap oknum buruh yang melakukan penganiayaan terhadap dua petugas Satpol PP saat unjuk rasa UMK.

“Saya menyampaikan kepada Pak Kapolrestabes, dan saya memohon serta meminta untuk menjadi atensi,” kata Cak Eri, sapaan akrabnya, kepada wartawan di lingkungan Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat.

Eri juga menyebut tindakan penganiayaan oleh oknum buruh itu sudah kelewat batas, sebab dua petugas Satpol PP asal Tim Jolodoro, yakni TA dan AM hanya berniat membantu para pengendara kendaraan bermotor mendapatkan akses melintas melalui pedestrian.

Terlebih kondisi Jalan Ahmad Yani ditutup saat iring-iringan massa aksi melintas untuk menuju titik utama pelaksanaan demo UMK di Jalan Pahlawan.

“Banyak masyarakat yang tidak bisa lewat sehingga masyarakat itu melewati pedestrian, kemarin ada yang terlambat kerja. Petugas Satpol PP meminta izin membuka sebentar supaya bisa lewat, tetapi malah terjadi masalah ini,” ucapnya.

Selain itu, Wali Kota Surabaya menyebut aksi penganiayaan yang dilakukan oleh oknum buruh mencoreng nama baik daerah.”Silakan demo tetapi gunakan cara santun, jangan bertindak seperti itu,” ujar dia.

“Wajahnya sudah ketahuan dan saya sudah minta ke Pak Kapolrestabes pelaku harus ditangkap. Saya minta kejar terus sampai tangkap,” sambungnya.

Back to top button