Market

Di Ujung Pemerintahan, Warga Ragukan Janji Kompensasi Proyek Rempang Eco City?

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengunjungi Desa Tanjung Banon yang terletak di bagian selatan Pulau Rempang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (29/9/2023) untuk memberikan kepastian terkait pergeseran pembangunan perumahan warga terdampak proyek Rempang Eco City.

“Arahan Presiden yang pertama tentu untuk kepentingan rakyat dan adil bagi rakyat. Dan kedua agar masyarakat di sini nanti juga memperoleh sertifikat hak milik, terutama di daerah sini yang saat ini tinggal di sini juga nanti akan diberikan haknya,” kata Menko Airlangga melalui keterangan resmi Kantornya di Jakarta, Sabtu (30/9/2023).

Menko Airlangga juga menyampaikan harapan agar pembangunan perumahan serta infrastruktur termasuk air dan listrik dapat segera dilakukan. Pembangunan tersebut juga akan dilakukan dengan memperhatikan kepentingan terkait mata pencaharian sehari-hari bagi masyarakat yang terutama menjadi nelayan dan petani ladang.

“Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin memberikan jaminan, bahwa Pemerintah akan menjamin apa yang kemarin sudah dijanjikan, akan direalisasikan,” ujar Menko Airlangga yang bertanggungjawab terhadap realisasi Proyek Strategis Nasional atau PSN ini.

Sebentar Lagi Lengser
Sementara seorang warga Sembulang Cate saat ditemui inilah.com menyangsikan janji pemerintah akan memperhatikan warga kampung tua. Apalagi mereka mau berakhir masa jabatannya, sehingga tidak ada jaminan. Janji sekarang akan tetap direalisasikan meski sudah ganti pemerintahan yang baru.

“Pak Rudi Kepala BP Batam, bentar lagi habis masa jabatannya. Bagaimana nasib kami, siapa yang memperjuangkan nanti. Menteri-menteri yang datang ke sini, sebentar lagi juga turun. Nah, siapa yang bantu kami nagih janji rumah, tanah dan dana kompensasi dijanjikan sekarang,” jelasnya, yang enggan disebut namanya ini.

Nelayan ini pun mengungkapkan dilemanya yang dihadapi warga kampung tua. Kepada para tetua kampungnya, sebagian warga sudah tidak sejalan karena menyatakan persetujuannya saat Menteri Bahlil berkunjung. Sedangkan kepada para pejabat pemerintah, mereka akan segera berakhir masa pemerintahannya.

“Kami binggung tak ada yang dipercaya untuk memperjuangkan nasib kami kelak bila pemerintahan telah berganti,” jelasnya.

Adapun Menko Airlangga menuturkan lebih lanjut, jika kunjungannya ke Kampung Tanjung Banon juga untuk melihat secara langsung, kesiapan dan daya dukung perluasan wilayah lokasi yang diusulkan bagi masyarakat yang terdampak dalam pengembangan Kawasan Rempang Eco City. Tujuannya untuk dikembangkan dengan infrastruktur yang lebih baik.

Ia menjelaskan melalui beberapa rapat yang telah dilakukan, pemerintah berencana akan menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) untuk semakin memperkuat jaminan yang dijanjikan pemerintah.

“Saya mendengar bahwa seluruh masyarakat bertanya kepastian. Dan saya jamin, kami sudah rapat dan sudah melapor ke Presiden. Kami akan siapkan Perpres, disiapkan Peraturan Presiden, sehingga ini akan aman dan berkelanjutan,” jelasnya.

Dalam kunjungannya, Menko Airlangga bertemu masyarakat beserta tokoh adat dan tokoh agama di Masjid Al Ikhsan Tanjung Banon. Dalam dialog tersebut, tokoh masyarakat Tanjung Banon Gerisman Ahmad berharap pembangunan di Pulau Rempang dilanjutkan dengan tetap memperhatikan hak-hak masyarakat melayu.

“Tentang ada pembangunan di Pulau Rempang, pada intinya seluruh kami sangat mendukung dengan pembangunan di Pulau Rempang, apakah itu dilakukan oleh Pemerintah, BUMN maupun swasta. Apalagi sudah menjadi Proyek Strategis Nasional. Di sisi lain juga, saya berharap ke Menteri sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Pusat, marwah kami orang melayu juga diperhatikan,” ujar Gerisman Ahmad.

Back to top button