Hangout

Cegah Varian Omicron, Hindari Berkerumum di Dalam Ruangan

Sejumlah negara tak terkecuali Indonesia melakukan beragam upaya untuk mencegah penyebaran varian baru COVID-19 B.1.1.529 atau yang dikenal dengan nama Omicron. Negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, telah mengambil berbagai langkah antisipatif. Pengetatan pengawasan pintu-pintu masuk ke sebuah negara menjadi salah satunya.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Univertas Indonesia Prof. Tjandra Yoga Aditama, menyatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut perlunya mitigasi berlapis untuk mencegah penyebaran Omicron.

“WHO menyebutnya sebagai multi-layered risk mitigation approach. Artinya, tindakan pencegahan dan mitigasi memang harus dilakukan sangat ketat dan berlapis-lapis,” ujar Tjandra dalam keterangannya, Jumat (3/12/2021).

Lebih lanjut Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI ini juga mengingatkan walau kasus COVID-19 mengalami penurunan yang membuat pemerintah melakukan kelonggaran di berbagai sektor, kewaspadaan terhadap potensi penyebaran COVID-19 harus tetap dijaga. Disebutkan, kelonggaran aturan yang memunculkan kerumuman orang membuat resiko penyebaran COVID-19 menjadi besar.

“Yang jelas kalau ada kerumunan orang, resiko penularan akan makin besar. Jadi anjurannya memang adalah menghindari kerumunan,” kata Tjandra.

Jika terpaksa harus ada kerumunan, jelas Tjandra, ada tiga faktor yang bisa mengurangi resiko penularan COVID-19. Pertama, kerumunan terjadi di luar ruangan.

“Kedua waktu dalam kerumunan harus sesingkat mungkin. Ketiga, jika kerumunan berada di dalam ruangan, maka jendela dan lain-lain, harus terbuka lebar untuk menjamin ventilasi udara,” tandasnya.

Back to top button