News

Calon KSAL Harus Punya Rekam Jejak Korps Tempur Pelaut

Dilantiknya KSAL Laksamana Yudo Margono menjabat Panglima TNI menyisakan pertanyaan siapa yang bakal menjadi suksesor Yudo sebagai KSAL. Pengamat militer dan pertahanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai, KSAL harus merupakan figur perwira yang memiliki rekam jejak pada korps tempur pelaut.

Menurut Fahmi, figur KSAL setidaknya pernah menjabat komandan kapal satuan pemukul. Alasannya, KSAL harus memiliki pemahaman menyelenggarakan operasi laut baik yang bersifat temur maupun operasi keamanan.

“Idealnya, pernah menjabat komandan kapal yang merupakan satuan pemukul. Misalnya, fregat, korvet, kapal selam maupun Kapal Cepat Rudal (KCR) dan pernah memimpin komando armada,” kata Fahmi di Jakarta, Senin (19/12/2022).

Fahmi menilai secara struktur KSAL bertanggung jawab dalam pembinaan kekuatan dan kemampuan TNI AL. Maka KSAL haruslah figur yang memahami dan memiliki pengalaman yang memadai untuk menyiapkan dan mengintegrasikan operasi laut yang terdiri dari operasi permukaan, bawah permukaan, operasi udara dan operasi pendaratan.

“Kriteria ini dimiliki oleh perwira korps pelaut, terutama yang pernah menjabat komandan kapal satuan pemukul dan panglima komando armada,” tutur Fahmi.

Kendati demikian, dia mengingatkan, pengangkatan KSAL merupakan hak prerogatif persiden. Artinya, presiden lebih tahu apa yang dibutuhkan TNI dan yang sesuai dengan visi-misi presiden.

“Namun tentu saja kita harus tetap mengingatkan bahwa usia, masa aktif, durasi kepemimpinan dan regenerasi juga merupakan aspek penting yang tak boleh luput dari pertimbangan. Penting bagi pejabat KSAl nantinya untuk memiliki ruang dan waktu yang lebih longgar dalam menjalankan agenda-agendanya yang berkaitan dengan pembinaan kemampuan dan kekuatan TNI AL ke depan,” paparnya.

Back to top button