Arena

Buka-Tutup Pintu 13 Stadion Kanjuruhan, CCTV Jadi Kunci

Senin, 10 Okt 2022 – 13:55 WIB

Buka-Tutup Pintu 13 Stadion Kanjuruhan, CCTV Jadi Kunci

Pintu masuk/keluar Stadion Kanjuruhan, Malang

Sembilan hari sudah sejak tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang, namun masih banyak misteri dalam kejadian paling mematikan dalam sepak bola Indonesia itu.

Polisi sudah menetapkan enam orang sebagai tersangka, satu di antaranya adalah Ketua Panpel Arema Abdul Haris.

Meski menerima penetapan tersangka terhadapanya, Haris ngotot bahwa beberapa kesalahan yang menyebabkan jatuhnya korban di Kanjuruhan, bukan kesalahan panpel.

Selain soal gas air mata, Haris juga menyoroti pintu stadion yang terkunci padahal laga sudah selesai. Haris bukan orang baru di dunia perpanpelan dan paham betul soal standar operasional prosedur buka-tutup pintu stadion untuk akses penonton. Haris memastikan seluruh petugas sudah membuka pintu stadion 10 menit jelang pertandingan bubar.

Ia meminta rekaman kamera CCTV di stadion untuk dicek. “Sesuai SOP pintu semua sudah terbuka. Kalau memang ada oknum yang menutup di situ ada CCTV mulai dari pertandingan belum dimulai, kick off hingga pertandingan selesai nah disitu ada CCTV silahkan dicek. Silahkan dibuka karena disitu juga ada portir dan PAM dari polisi ada situ,” kata Haris dalam keterangannyan di Kantor Arema FC, Jumat (7/10/2022).

“Saya selaku ketua panpel ada di tengah. Dan laporan dari pak Suko Sutrisno (Security Officer) semua pintu sudah dibuka. Tetapi maaf karena itu masuk dalam materi pemeriksaan kami mohon maaf tidak bisa menjelaskan lebih jauh,” ungkapnya.

Sumardan kuasa hukum Abdul Haris mengatakan, bahwa Suko Sutrisno yang juga berstatus tersangka seperti kliennya sudah mengecek jelang akhir pertandingan pintu sudah dibuka.”Tidak ada pintu ditutup, ini laporan dari tim yang di lapangan tidak ada persoalan, pintu terbuka. Kami berdasarkan data dan informasi dari portir atau penjaga pintu. Makanya teman-teman juga perlu meminta agar CCTV itu dibuka supaya tidak terdapat perbedaan. Nah pembuktian faktualnya nanti di pengadilan,” tutur Sumardan.

Keterangan soal pintu sudah terbuka diperkuat Manajer Arema FC Ali Rifki yang mendapat kesaksian serupa dari beberapa suporter. Salah satu Aremania itu bercerita padanya bahwa ada tiga suporter kakak beradik. Satu menonton di VIP dan dua menonton di ekonomi.

Salah satu dari dua orang yang menonton di ekonomi baru masuk ke tribune pada menit ke 85. Saat itu pintu masih terbuka. “Jadi ada tiga suporter Aremania kakak dan dua adik. Satu nonton di VIP dan dua nonton di ekonomi. Tapi dia (salah satu) baru masuk stadion pada menit ke 85. Dia menyampaikan ke saya masuk, saat itu pintu terbuka tapi pas kejadian pintu sudah ditutup. Jadi sebelum pertandingan berakhir pintu terbuka,” kata Ali Rifki.

Saat ini, kepolisian sudah mengamankan CCTV yang ada di seluruh Stadion Kanjuruhan untuk didalami dalam proses penyidikan.

Anggota TGIPF Nugroho Setiawan dalam tayangan di YouTube Kemenko Polhukam, seperti dikutip Minggu (9/10/2022) juga menyebut bahwa kondisi pintu 13 Stadion Kanjuruhan sungguh memprihatinkan hingga terjadi penumpukan penonton.

Dalam keteranganya, Nugroho menyebut pintu terbuka namun belum ideal. Sebab dengan perbandingan ratusan sampai ribuan penonton yang berdesakan ingin keluar menghindari gas air mata, pintu harusnya terbuka lebar.

“Sempat melihat rekaman CCTV kejadian khususnya di pintu 13. Mengerikan sekali. Jadi situasinya adalah pintu terbuka tapi sangat kecil yang itu seharusnya pintu untuk masuk, tapi terpaksa menjadi pintu keluar. Situasinya adalah orang itu berebut keluar, sementara sebagian sudah jatuh pingsan, terhimpit, terinjak karena efek dari gas air mata. Jadi ya miris sekali. Saya melihat detik-detik beberapa penonton yang tertumpuk dan meregang nyawa terekam sekali di CCTV,” ungkap Nugroho.

Sebelumnya, sejumlah pintu stadion, termasuk Gate 13, dilaporkan memang tertutup saat tragedi Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober 2022 silam. Oleh karena itu, penonton kesulitan untuk keluar dari Stadion Kanjuruhan saat tengah berupaya menghindari tembakan gas air mata.

Kondisi itu diduga menjadi pemicu timbulnya korban jiwa. Sebab, penonton berdesak-desakkan saat mencari jalan keluar. Peristiwa di tragedi Kanjuruhan itu tercatat menewaskan 131 orang, sedangkan ratusan lainnya menderita luka-luka.

Back to top button