Hangout

Perempuan Indonesia Rentan Terpapar Kanker, Ini Cara Mendeteksinya

Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Kesehatan Ida Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kaum perempuan harus rajin deteksi dini terhadap ancaman kanker, untuk mencegah pertumbuhan kanker semakin ganas.

Pasalnya, data Global Cancer Observatory (Globocan) di tahun 2020 mengungkapkan, kasus kanker di Indonesia mencapai hampir 400 ribu kasus, dengan kasus terbanyak adalah kanker payudara sebanyak 16,6 persen, kanker leher rahim atau kanker serviks sebanyak 9,2 persen dan kanker paru 8,8 persen dari semua kasus kanker baru.

“Deteksi dini itu sangat penting dan apabila kita bisa tahu kanker pada saat stadium masih awal insya Allah bisa disembuhkan. Tapi kalau kita periksa stadiumnya sudah tinggi, 3 atau 4 itu sembilan dari sepuluh orang yang terkena, akan meninggal dan perempuan harus aware karena kalau kita tahu dalam stadium tinggi itu ya kualitas hidup kita akan jauh berkurang, biaya juga akan mahal,” ujar Ida dalam acara World Cancer Day 2023 ‘Close The Care Gap’, di Kawasan Kota Tua Jakarta, Minggu (19/2/2023).

Deteksi dini kanker leher rahim dapat dilakukan melalui metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) atau pap smear. Sedangkan deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan dengan metode Periksa Payudara Klinis (SADANIS) atau Periksa Payudara Sendiri (SADARI).

“Kalau sadari itu periksa payudara sendiri, kita memeriksa apakah ada benjolan di payudara seperi apa. Dan kalau ada benjolan jangan ragu untuk SADANIS periksa secara klinis. Kalau sudah tahu ada benjolan langsung periksa karena kanker itu tak berasa sakit sebenarnya, jadi berasa sakit itu kalau memang sudah stadium tinggi,” sambung Ida.

Ida mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya perempuan untuk segera melakukan pemeriksaan dini. Jika terdapat benjolan segera langsung periksa ke dokter.

“Yuk kita periksa deteksi kondisi badan kita secara dini. Kalau saya sebagai perempuan memang kan lebih cenderung kepada kanker payudara dan serviks dengan SADARI, SADANIS dan IVA tes untuk seluruh kanker yang lain, kita periksa jika ada yang aneh di badan kita periksakan. Jangan takut masalah biaya karena sekarang dicover oleh BPJS,” paparnya.

Sekadar informasi, data Kementerian Kesehatan mencatat, sepanjang 2019 sampai 2021 terdapat 2.827.177 perempuan usia 30-50 tahun telah menjalani dua jenis deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara. Jumlah ini baru mencapai 6,83 persen dari sasaran nasional.

Back to top button