Hangout

BRIN: Jamur Cordyceps Bikin Manusia Jadi Zombie Masuk Akal

Peneliti pusat terapan mikrobiologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Iwan Saskiawan mengungkapkan bahwa jamur cordyceps dapat menginfeksi manusia seperti dalam serial The Last of Us. Seperti apa?

“Kemungkinan yang digambarkan dalam serial itu bisa saja terjadi dan masuk akal,” ujarnya di akun Instagram BRIN, dikutip Senin (13/2/2023).

Namun, menurut Iwan, dibutuhkan rangkaian rangkaian evolusi dan mutasi genetik selama ratusan hingga jutaan tahun untuk menginfeksi manusia seperti zombie yang digambarkan dalam serial tersebut.

“Meski membutuhkan rangkaian urutan evolusi dan mutasi genetik yang berlangsung ratusan ribu bahkan jutaan tahun,” lanjutnya.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa jamur cordyceps merupakan jamur entopatogen atau jamur yang hidup sebagai parasit pada serangga. Senyawa Cordyceps dapat mempengaruhi perilaku serangga inang untuk mendekati tubuh buah Cordyceps dan selanjutnya mati. Mayat serangga dapat menjadi media lain untuk pertumbuhan cordyceps.

Serial The Last of Us yang tayang di HBO menarik perhatian banyak orang dengan kisahnya dan latar belakang asal mula penularan di Indonesia. Serial yang dibintangi oleh Pedro Pascal dan Bella Ramsey saat ini tengah memasuki episode 5.

Kisah ini didasarkan pada video game Sony dengan nama yang sama. Planet Bumi dikabarkan sedang dilanda pandemi akibat infeksi jamur Cordyceps.

Jamur secara positif mengubah pasien yang terinfeksi menjadi makhluk mirip zombie dengan berbagai tingkat keterampilan, yaitu pelari, penguntit, clicker, puffer, shambler hingga gambar tikus.

Nama Cordyceps berasal dari bahasa Yunani ’kordyle’, yang berarti tongkat, dan bahasa Latin ’ceps’, yang berarti kepala. Jamur ini “menginfeksi” makhluk lain, terutama serangga arthropoda dan jamur lainnya. Dalam jurnal berjudul ‘Cordyceps spp.: A Review on Its Immune-Stimulatory and Other Biological Potentials’, jamur ini bisa ‘menginfeksi’ makhluk lain, terutama serangga artropoda dan jamur lainnya.

Mereka dapat menghindari sistem kekebalan inang dengan menyelaraskan siklus hidup inang dengan maksud untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Cordyceps tumbuh dan berkembang biak sesuai dengan tanaman inangnya.

Siklus hidup mereka dibagi menjadi tiga fase. Pada fase pertama, Cordycseps spp. dapat menginfeksi tanaman pada tahap larva melalui askospora. Ini dilepaskan di musim panas dan awal musim gugur dari jamur dan kecambah dewasa.

Dalam beberapa kasus, infeksi Cordyceps ini disebabkan oleh makan makanan yang terkontaminasi. Selanjutnya pada tahap parasitisme, Cordyceps makan dari usus inangnya.

Sel-sel jamur kemudian menyebar ke seluruh tubuh dan berkembang biak dengan cepat selama musim dingin. Dengan cara ini, mereka memakan semua organ dalam cacing, membiarkan kerangka luarnya tetap utuh.

Selama proses ini, kondisi lingkungan kurang baik dan jamur harus mampu menahan salju dan dingin. Ketika musim semi dimulai dan suhu luar ruangan naik, endosklerotium bertunas dan keluar dari rongga mulut inang, di musim panas menjadi matang, membentuk tubuh buah dan mulai melepaskan askospora (tahap saprofit).

Back to top button