News

Banjir di Subang Rendam 14 Desa, Pemda Salurkan Logistik untuk 5.000 KK Terdampak

Banjir yang merendam 14 desa di Kabupaten Subang, hingga Rabu (1/3/2023) siang belum surut. Pemda Kabupaten Subang dan Pemprov Jabar menyalurkan logistik untuk membantu 5.174 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir.

“Banjir ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi hingga menyebabkan beberapa sungai di kawasan Subang Utara meluap akibat kondisi sungai yang dangkal,” kata Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum saat meninjau dan memberikan bantuan kepada warga korban banjir di Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang Rabu (1/3/2023).

Wagub melihat langsung ratusan pengungsi korban banjir dan blusukan ke lokasi pemukiman warga yang terendam banjir. Sekaligus meyakinkan masyarakat tidak akan kekurangan makanan.

“Semua kebutuhan pengungsi untuk korban banjir sudah tersedia, warga jangan takut tidak kebagian makanan ataupun kelaparan. Semoga bantuan ini bisa meringankan beban warga yang terdampak banjir,” ungkapnya.

Uu menyampaikan, banjir yang terjadi di Kabupaten Subang wilayah utara ini tersebar di 4 kecamatan yakni Ciasem, Pabuaran, Pamanukan dan Blanakan. Jumlah total yang terdampak sebanyak 5.174 KK dengan jumlah 23.071 jiwa.

“Wilayah Pantura Subang ini hampir tiap tahun terendam banjir, tentunya kami berupaya untuk segera melakukan normalisasi sungai yang sudah dangkal yang menyebabkan banjir.”

Dia mengatakan, pemerintah provinsi Jabar terus berupaya mengatasi masalah banjir di wilayah Pantura.

“Upaya pertama saya datang ke sini untuk meninjau langsung banjir, kami terus berusaha dan berupaya mencari solusi supaya banjir tidak terulang kembali,” ucapnya.

Dia mengatakan, Pemprov akan mengundang Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan dinas terkait untuk mengadakan rapat bersama guna mengantisipasi bagaimana solusi banjir ini.

“Minimal apa yang diinginkan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Subang mengenai pengerukan sungai mudah-mudahan bisa dilakukan secepatnya dan ini tidak dibiarkan,” ujarnya.

Menurut Uu, tak hanya pengerukan sungai yang harus dilakukan. Pembentukan tanggul pun harus segera dilakukan secara cepat.

“Karena dengan adanya tanggul, air akan bisa tertahan. Kalau sekarang kan tanggulnya jebol. Kita akan upaya untuk membuat sodetan, namun dalam pembuatan sodetan ini perlu ada keputusan bersama baik pemerintah kabupaten maupun provinsi,” jelasnya.

Sebelumnya, Bupati Subang Ruhimat beserta jajaran Forkopimda Kabupaten Subang juga meninjau lokasi terdampak banjir di Kecamatan Ciasem dan Blanakan, Selasa (28/2/2023).

Pada kesempatan tersebut Ruhimat mengajak dan mengimbau warga yang terdampak banjir untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman dan tinggi.

“Saya imbau kepada warga yang terdampak banjir untuk segera mengungsi ke tempat yang telah disediakan,” ujarnya.

Juga, meminta kepada seluruh pihak terkait untuk selalu memonitoring warga yang terdampak sehingga tidak ada warga yang terisolir akibat banjir.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Subang melalui BPBD dan Dinas Sosial dibantu oleh Polres, Kodim 06/05 Subang, Lanud Suryadharma, Tagana dan unsur lainnya telah menyiapkan kebutuhan logistik seperti makanan dan kesehatan serta dapur umum sehingga warga tidak kelaparan ataupun sakit.

Ia berharap, banjir yang sering terjadi di wilayan Ciasem tidak kembali terjadi dikemudian hari. Untuk itu, dirinya akan berupaya mencari solusi, salah satunya dengan audiensi ke BNPB pusat.

Back to top button