Hangout

Awas! Pose Dua Jari Bentuk “V” Bisa Sangat Negatif


Baru-baru ini sebuah video yang menunjukkan seseorang mengacungkan dua jari bentuk “V” dari dalam mobil Kepresidenan viral di media sosial.

Peristiwa itu terjadi ketika rombongan Presiden melintas di jalan  Salatiga, Jawa Tengah saat hendak menjalankan kunjungan kerja.

Netizen pun mengaitkan simbol “V” dari mobil kepresidenan tersebut sebagai bentuk dukungan kepada paslon capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.

Jauh sebelum digunakan sebagai simbol politik, mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah membentuk huruf “V” sudah digunakan sejak dahulu. Apa makna dua jari bentuk “V”?

Apa Makna dan Arti Dua Jari Bentuk “V”?

Berpose menggunakan dua jari membentuk huruf “V” merupakan hal yang lumrah dan menjadi budaya populer.

Meski dikenal sebagai lambang perdamaian, tetapi ternyata arti dua jari bentuk “V” bisa jadi sangat negatif di beberapa negara. 

Arti Positif

Berikut adalah beberapa makna positif dari pose dua jari membentuk huruf “V”:

1. Kemenangan

Mulanya, dua jari membentuk “V” digunakan sebagai lambang dari kemenangan atau “victory/victoire” Inggris terhadap Jerman ketika Perang Dunia II.

Simbol ini juga pernah digunakan oleh Winston Churchill, Perdana Menteri Inggris pada saat itu. Churchill juga sempat berkampanye dengan tajuk “V for Victory”.

2. Perdamaian

Simbol jari membentuk huruf “V” bergeser maknanya menjadi “peace” atau perdamaian, setelah foto seorang pekerja kafetaria kulit hitam berpose demikian digunakan sebagai lampiran editorial di sebuah surat kabar.

Saat itu, penduduk Afrika-Amerika sedang berjuang melawan kekerasan rasial yang terjadi pada mereka. Simbol ini pun kemudian disebarluaskan oleh kaum Hippie sebagai simbol perdamaian.

3. Kebebasan dan Perlawanan

Seiring berkembangnya zaman, simbol “V” juga banyak digunakan oleh para demonstran di berbagai negara sebagai bentuk perlawanan dan kebebasan.

Sebagai contoh, mahasiswa di Vietnam menggunakan simbol ini untuk menolak perang Vietnam yang terjadi pada tahun 1970-an.

Yasser Arafat, pemimpin Palestina di tahun 1969 juga pernah menggunakan pose jari “V” sebagai bentuk perjuangan melawan Israel.

4. Estetika

Lambang “V” yang digunakan sebagai pose foto dan estetika sejalan dengan masifnya produksi kamera dan majalah pop-cultured.

Pose ini dipopulerkan sebagai budaya visual oleh anak perempuan di Jepang pada tahun 1980-an. Mereka menyebut pose ini sebagai “aesthetics of kawaii” atau estetika keimutan. 

Sebabnya adalah, karena pose ini dapat memberikan ilusi wajah yang terlihat lebih manis dan kecil di kamera.

Arti Negatif

Meski banyak digunakan sebagai simbol perdamaian dan pose populer, simbol dua jari membentuk simbol “V” juga memiliki makna yang sangat negatif di beberapa negara. 

Berikut adalah penjelasannya:

1. Penghinaan

Simbol dua jari membentuk “V” sangat dibenci oleh oleh Prancis karena dapat mengingatkan mereka pada sejarah kelam, Pertempuran Agincourt di tahun 1415.

Pertempuran Agincourt adalah perang antara Inggris dan Prancis yang berlangsung selama kurang lebih 100 tahun.Saat itu, 8.000 tentara terlatih yang sebagian besarnya adalah pemanah. 

Mengetahui itu, Prancis pun menahan beberapa pemanah dan memotong jari tengah dan telunjuk yang mereka gunakan untuk memegang busur.

Namun, setelah berbagai taktik dilakukan Prancis, Inggris tetap memenangkan pertarungan itu. 

Setelah menang, tentara Inggris pun mengacungkan kedua jari yang telah dipotong untuk mengolok-olok dan membuat marah tentara Prancis.

Ketika Winston Churchill menggunakan simbol “V” di tahun 1945 pun, beberapa orang berpendapat bahwa itu adalah cara Inggris untuk mengatakan “Inggris sekali lagi menang melawan negara-negara Eropa”.

2. Pelecehan

Negara-negara seperti New Zealand, Australia, Irlandia, dan Italia juga memiliki perspektif lain tentang penggunaan dua jari membentuk simbol “V” ini.

Di negara-negara tersebut, isyarat jari membentuk huruf “V” dengan telapak tangan mengarah ke dalam dapat mencerminkan  konotasi seksual yang negatif karena melambangkan kelamin wanita.

Dengan itu, di negara-negara tersebut mengacungkan dua jari membentuk huruf “V” dapat diartikan sebagai bentuk pelecehan atau isyarat memulai perkelahian.

.

.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Back to top button