News

Awalnya Dukung Prabowo, Eks Kader Demokrat Beralih ke Ganjar

Ketua Forum Komunikasi Lintas Pendiri Deklarator dan Kader (FKLPDK) Sahat Siragih keluar dari barisan pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, pasangan yang sempat ia dukung pada September lalu. Kini ia menalihkan dukungannya untuk pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

“Karena Prabowo sangat tergantung dengan dukungan penguasa itu artinya Prabowo tidak memiliki kepercayaan diri,” kata Sahat di 678 Hotel, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (28/11/2023).

Ia khawatir, bila Prabowo nantinya terpilih sebagai presiden hanya sebagai simbol saja, tapi penguasa sesungguhnya adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Artinya, sambung eks kader Partai Demokrat itu, sama saja perpanjangan masa jabatan bagi Jokowi. Eks Wali Kota Solo itu, ia anggap terlalu haus kekuasaan hingga menghalalkan segala cara termasuk memanfaatkan Prabowo.

“Dampaknya kekuasaan digunakan untuk memporak-porakkan ketatanan hukum di Indonesia, hanya untuk kepuasan nafsu politik. Tidak ada lagi etika dan aturan hukum di Indonesia,” jelas dia.

Eks ketua Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman pun menjadi korban lantaran dipaksa melanggar nilai-nilai etika kenegarawan, dengan meloloskan Gibran Rakabuming Raka ke pentas Pilpres 2024, melalui putusan syarat capres-cawapres, yang menggemparkan publik beberapa waktu lalu.

“Rakyat marah, akibatnya rakyat kurang percaya kepada MK sebagai benteng akhir konstutusi negara Indonesia,” tutur Sahat.

Syahwat berkuasa Jokowi, tambah dia, juga terlihat ketika putra bungsunya Kaesang Pangarep yang dikarbit menjadi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). “Itu artinya semua Insan partai-partai di Indonesia menjadi menangis,” tuturnya.

Back to top button