Keberhasilan India dalam mendaratkan wahana antariksa Chandrayaan-3 di Bulan telah menarik perhatian dunia, termasuk dari Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas. Menurutnya, prestasi ini harus menjadi inspirasi bagi Indonesia untuk memperkuat komitmen dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
“Selamat buat India yang telah berhasil mendaratkan pesawatnya di Bulan,” ucap Buya Abbas dalam sebuah pernyataan tertulisnya kepada inilah.com, Sabtu (26/8/2023). Ia menilai bahwa keberhasilan ini menunjukkan kapabilitas India dalam mensejajarkan diri dengan tiga negara besar lainnya yang berhasil mendarat di bulan setelah Amerika Serikat, Rusia, dan China.
“Pertanyaannya kapankah negara kita akan bisa melakukan hal serupa?” tegas Anwar Abbas. Ia menekankan bahwa jika Indonesia tidak memberikan perhatian lebih pada pengembangan IPTEK, negara ini akan tertinggal dan tidak akan pernah bisa tampil mewarnai dan memimpin dunia.
Ketua PP Muhammadiyah bidang ekonomi ini juga berharap bahwa keberhasilan India akan menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk lebih banyak melakukan penelitian, eksplorasi, dan inovasi, khususnya dalam bidang antariksa.
“Kita butuh pemimpin yang mampu menggerakkan seluruh potensi yang ada bagi menjadikan negeri ini menjadi negeri yang maju,” kata Anwar Abbas. Menurutnya, keberhasilan dalam bidang IPTEK tidak hanya membutuhkan sumber daya, tetapi juga visi dan kepemimpinan yang mampu menggerakkan seluruh elemen bangsa.
Keberhasilan India dalam misi Chandrayaan-3 menjadi sebuah momen reflektif bagi Indonesia untuk mengevaluasi dan memperkuat komitmen dalam pengembangan IPTEK. Ini adalah sebuah tantangan kolektif yang membutuhkan peran serta semua pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan masyarakat.
Diketahui pada Rabu (23/8), India menorehkan babak baru dalam eksplorasi antariksa dengan keberhasilan pendaratan wahana antariksa Chandrayaan-3 di Bulan. Chandrayaan, yang berarti ‘kendaraan Bulan’ dalam bahasa Sansekerta, adalah simbol dari kemajuan teknologi dan ambisi India di panggung global.
Ibnu Naufal
