News

Komnas HAM Tegaskan Tak Gunakan Kronologi Versi Polisi Soal Kematian Brigadir J

Kamis, 21 Jul 2022 – 02:28 WIB

Rumah Dinas Kadiv Propam Nonaktif Irjen Ferdy Sambo. Foto Inilah.com Harris Muda - inilah.com

Rumah Dinas Kadiv Propam Nonaktif Irjen Ferdy Sambo. Foto Inilah.com Harris Muda

Komnas HAM menegaskan akan bergerak melakukan penyelidikan dan menyusun kronologi sendiri dalam mengungkap kasus kematian Brigadir J, ajudan Kadiv Propam nonaktif, Irjen Ferdy Sambo.

Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam juga memastikan tidak akan menggunakan kronologi yang dipublikasikan kepolisian sejauh ini.

“Yang pasti Komnas HAM bergerak dengan kronologinya sendiri, Komnas HAM tidak bergerak dengan kronologi orang lain atau institusi lain,” ujar Anam saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/7/2022).

Sejauh ini, Komnas HAM sudah mendapat banyak informasi dan keterangan usai melakukan serangkaian kegiatan mulai dari mengunjungi keluarga Brigadir J di Jambi, sampai posisi dan jenis luka yang dialami jenazah Brigadir J.

“Bahkan kami lihat jam per jam dan lebih detail lagi,” tegasnya.

Namun, Anam menyebut kronologi yang dikantongi Komnas HAM belum cukup untuk membuktikan terangnya kasus tewasnya Brigadir J. Kronologi tersebut nantinya akan diuji bersama fakta-fakta lainnya yang akan ditemukan seiring dengan berjalannya proses penyelidikan.

Sebelumnya diberitakan, Brigadir J tewas ditembak Bharada E di Rumah Dinas Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.

Tiga hari setelah kejadian, Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut Bharada E menembak Brigadir J karena diduga melecehkan istri Kadiv Propam.

“Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan todongan senjata,” kata Ramadhan dalam keterangannya, Senin (11/7/2022) malam.

Sebelum terjadi penembakan, kata Ramadhan, Bharada E mendengar istri Kadiv Propam berteriak. Dia menuju sumber teriakan tersebut yang berasal dari kamar istri Kadiv Propam. Ketika itu, Bharada E mendapati Brigjen J yang panik melihat kedatangannya. Sampai pada akhirnya, Ramadhan menyebut Brigjen J melesatkan tembakan ke arah Bharada E.

“Brigadir J melepaskan tembakan sebanyak 7 kali, Bharada E membalas mengeluarkan tembakan sebanyak 5 kali,” tutur Ramadhan.

Saat peristiwa ini terjadi, Ferdy Sambo diklaim Ramadhan sedang tidak berada di rumah.”Pada saat kejadian, Kadiv Propam tidak ada di rumah karena sedang PCR test,” katanya. Ferdy Sambo lantas mengetahui peristiwa ini setelah istrinya histeris menelepon.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button