Market

Menko Luhut Ajak Pengusaha Jaga Ekonomi Jangan Sampai Dirusak Omicron

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengajak pengusaha untuk ikut menjaga momentum pemulihan ekonomi. Tapi tetap waspada munculnya Omicron, varian baru COVID-19 menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Saat menjadi pembicara kunci pada acara Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri (Rapimnas Kadin) 2021 di Bali, Jumat (3/12/2021), Menko Luhut mengingatkan, kenaikan kasus positif akibat periode Nataru sebelumnya telah menyebabkan pemulihan ekonomi triwulan I 2020 tertahan. “Kehati-hatian dalam menghadapi Nataru harus menjadi prioritas bagi pemulihan ekonomi yang lebih cepat,” kata Menko Luhut.

Dia menyebut, pengendalian kasus COVID-19 berkorelasi erat dengan kinerja ekonomi. Hal itu berdasarkan pengalaman sebelum kenaikan varian delta pada Juli lalu. “Indeks keyakinan konsumen membaik ketika kasus menurun dan sebaliknya, penjualan ritel juga berkorelasi erat dengan kenaikan dan penurunan kasus,” ungkapnya.

Untuk itu, tambah Luhut, melalui kebijakan PPKM, kasus COVID-19 mampu dikendalikan dengan cepat dan dijaga pada tingkat yang rendah.

Di Jawa dan Bali, jumlah kasus aktif per tanggal 2 Desember 2021 sebanyak 3,739 kasus. Jumlah ini mengalami penurunan 99 persen dari puncak kasus aktif pada 23 Juli 2021 lalu.

Lebih lanjut, Koordinator PPKM Jawa-Bali itu menjelaskan keberhasilan menurunkan kasus dengan cepat dan pembukaan yang dilakukan secara bertahap mampu menahan pelambatan perekonomian.

Hal itu ditunjukkan di antaranya dari realisasi pertumbuhan ekonomi yang positif, hingga sektor industri terus mengalami ekspansi. Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia pun turun tidak sedalam saat PSBB dan kembali mengalami ekspansi sejak September. “PMI manufaktur Indonesia mencetak rekor pada Oktober dan November, salah satu yang terbaik di negara ASEAN,” katanya.

Pernyataan Menko Luhut benar adanya. Selama ini, kinerja investasi tetap stabil dan mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021. Hingga triwulan III 2021, pertumbuhan investasi lebih tinggi dari pertumbuhan Produk domestik bruto (PDB) nasional.

Kinerja Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tetap stabil sepanjang masa pandemi. Total PMA dan PMDN mencapai Rp659,44 triliun sepanjang Januari-September 2021.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button