News

Antusias Warga Transmigran di Musi Banyuasin Sambut Kedatangan Ganjar

Calon presiden Ganjar Pranowo disambut baik dan antusias oleh ribuan warga dari sejumlah desa di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan. Ia hadir pada acara silaturahmi yang bertajuk ‘Ganjar Tilik Sedulur’ di Alun-alun Desa Beju Mulyo.

Dalam momen itu, Ganjar bertemu dengan ribuan warga transmigran yang berasal dari pulau Jawa, Senin (6/11/2023). Kedatangan Ganjar diiringi musik tradisional Kuda Lumping dengan lantunan lagu berbahasa Jawa. Sebagai tanda penyambutan, Ganjar disematkan cinderamata dari bunga yang dikalungkan dan dipakainya.

Warga mengaku senang dengan kedatangan Ganjar, termasuk Kiwso. Kiswo merupakan warga Jawa Tengah yang ikut program transmigran sejak tahun 1982. “Senang Pak Ganjar kesini. Karena saya menuju 2024 itu presiden pilihan saya, biar lebih Indonesia maju lag,” ucap Kiswo.

Menurut Kiswo, Ganjar orangnya cerdas dan terbukti kepemimpinannya di Jawa Tengah membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat. “Pak Ganjar orangnya enak, baik, cerdas dan merakyat. Sama-sama orang Jawa kita. Disinu juga mayoritas Jawa,” ungkap pria berjualan di Alun-alun desa tersebut.

Bahagia juga dirasakan Rahayu Ningsing saat bertemu Ganjar. Ia berharap, kehadiran Ganjar mampu membawa kemajuan desanya, terutama di sektor UMKM.

“Wah, rasanya semringah. Pokoknya senang sampai ndredeg (gemetaran) semua ini. Pak Ganjar kan bagus mengembangkan UMKM. Semoga di sini UMKM bisa maju. Pak Ganjar orangnya baik dan merakyat,” paparnya.

Tokoh masyarakat Desa Beji Mulyo, Siramidin menambahkan, warga sangat senang bisa dikunjungi Ganjar Pranowo. Bagi dia, Ganjar seperti keluarga sendiri. Sebab mayoritas warga Beji Mulyo adalah transmigran asal Jawa Tengah.

Dalam kesempatan itu, Ganjar mengaku senang bisa bertemu masyarakat yang dominan berasal atau keturunan dari Tanah Jawa. Ganjar dalam kesempatan itu berbicara soal pekerjaan hingga perlindungan pekerja.

“Dan ada banyak masukan, lagi-lagi masukan masyarakat tentang kesulitan pupuk dan bagaimana fluktuasi harga sawit. Kemarin terjadi bencana harga sampai Rp 300 sekarang sudah sampai Rp 2000. Ini yang perlu dijaga dengan komunikasi karena mereka meninggalkan daerah untuk mencari rejeki sehingga mereka harus mendapatkan kesuksesan. Suskes itu diraih ketika ada kolaborasi dengan pemerintah setempat,” papar Ganjar.
 

Back to top button