Market

Antisipasi Krisis Pangan, NFA Kampanyekan Pangan Lokal

Antisipasi Krisis Pangan, NFA Kampanyekan Pangan Lokal

Perang Rusia-Ukraina, berdampak kepada krisis pangan di sejumlah negara. Hal ini harus diatisipasi dengan konsumsi bahan pangan lokal.

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi mengatakan, Indonesia beruntung karena kaya bahan pangan lokal.

Sehingga, ancaman krisis pangan masih ada solusinya. Yakni, kurangi impor dengan membudayakan konsumsi pangan lokal.

“Kita harus mulai membudayakan kenyang tidak harus nasi. Banyak ragam pangan lokal lainnya yang dapat menjadi sumber karbohidrat dan yang terpenting sesuai dengan kearifan lokal tiap daerah,” tutur Arief, Jakarta, dikutip Sabtu (30/7/2022).

“Beras memang merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia, bahkan ada yang bilang kalau belum konsumsi nasi, rasanya belum makan. Tapi sebenarnya, dengan keanekaragaman sumber pangan yang kita miliki terdapat banyak pilihan sumber karbohidrat selain beras yang tak kalah bergizi, seperti ubi jalar, ubi kayu atau singkong, talas atau keladi, jagung, sagu, sorgum, porang, dan masih banyak lagi,” imbuhnya.

Arief mengatakan, untuk mendorong semangat penganekaragaman konsumsi pangan lokal yang beragam tersebut, NFA mencanangkan gerakan B2SA atau Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman.

“Gerakan B2SA ini berangkat dari keberagaman. Seperti yang kita ketahui di Indonesia terdapat banyak jenis pangan sesuai potensi daerahnya masing-masing yang bergizi dan juga aman,” ujarnya.

Lebih lanjut, Arief mengatakan, NFA secara resmi akan meluncurkan gerakan B2SA Minggu (31/7/2022), bertempat di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Acaranya, bertepatan dengan hari ulang tahun ke-1 NFA.

Gerakan B2SA akan terus dipromosikan dan disuarakan melalui berbagai media sehingga masyarakat dapat semakin mengenal ragam jenis pangan lokal, mencoba, hingga memanfaatkannya sebagai pangan alternatif, serta semakin mengetahui seperti apa pola konsumsi yang seimbang serta aman.

“Kami juga akan menggerakan Dinas Urusan Pangan yang tersebar di 514 kab/kota dan 37 provinsi untuk semakin intensif mengkampanyekan gerakan ini kepada masyarakat di daerahnya. Salah satunya melalui penafaatan pekarangan rumah sebagai ladang untuk bercocok tanam komoditas pangan lokal,” ujarnya.

Back to top button