Hangout

Antisipasi Caleg Gagal dan Stres, Ini Saran Psikolog UI


Pemilu 2024 menyisakan berbagai cerita bagi para calon legislatif (caleg), termasuk momen penuh tantangan yang berujung pada kekecewaan dan stres bagi sebagian dari mereka. Menurut Pakar Psikologi Sosial Universitas Indonesia, Dicky C. Pelupessy, kunci mengatasi perasaan negatif ini terletak pada pengelolaan pikiran.

Dicky menyampaikan bahwa menerima realitas kompetisi yang memungkinkan kemenangan dan kekalahan adalah langkah awal yang penting. “Memahami bahwa dalam setiap kompetisi ada kemungkinan menang dan kalah membantu dalam mengelola pikiran kita,” ujar Dicky seperti dikutip dari Antara, Jumat (16/2/2024).

Lebih lanjut, Dicky menyarankan para caleg untuk berbicara dan berbagi perasaan dengan keluarga, teman, serta pendukung politik. Interaksi ini dianggap penting untuk melepaskan beban dan mendapatkan dukungan emosional.

Aktivitas positif seperti berolahraga, meditasi, atau menekuni hobi juga ditekankan sebagai cara efektif menjaga kesehatan mental dan mengalihkan perhatian dari kekecewaan. Menetapkan prioritas dan fokus pada aspek kehidupan yang dapat dikontrol, seperti karier atau pengembangan diri, menjadi saran berikutnya untuk mengalihkan perhatian dari kegagalan politik.

Bagi caleg yang merasa kesulitan mengelola stres dan emosi, Dicky menyarankan untuk tidak ragu mencari bantuan profesional dari psikolog atau konselor. Dukungan profesional ini dianggap vital dalam memberikan saran dan bantuan yang diperlukan untuk stabilisasi emosi.

“Inti dari pemulihan adalah mengelola pikiran dan menstabilkan emosi. Mungkin ini terdengar sulit di awal, namun penting untuk menghindari berita atau media sosial yang bisa memperburuk keadaan. Stabilkan perasaan Anda,” tambah Dicky, menekankan pentingnya menjaga kesehatan mental pasca pemilu.

Dengan strategi ini, diharapkan para caleg yang tidak berhasil dapat menemukan jalan keluar dari stres pasca pemilu dan melanjutkan kehidupan dengan pandangan dan semangat baru.

Back to top button