Ototekno

Aksi Julid Fi Sabilillah Kian Global, Netizen Diminta Siap Bombardir Akun Pro Israel Besok!


Gerakan Julid Fiisabilillah, yang diinisiasi oleh netizen Indonesia, semakin mendapatkan dukungan global. Setelah mendapatkan anggota dari Malaysia, kini netizen Turki juga bergabung dalam gerakan ini. Gerakan ini bertujuan untuk melawan kekejaman pasukan Israel terhadap warga Palestina dan mempengaruhi narasi di media sosial.

Komandan Satuan Operasi Khusus Netizen Julid Anti-Israel, Erlangga Greschinov, mengumumkan serangan cyber baru yang akan diluncurkan besok, Sabtu (16/12/2023) pukul 08.00 WIB. Sasaran serangan tersebut masih dirahasiakan dan akan diumumkan pada hari pelaksanaannya

Erlangga, dalam wawancara dengan Russia Today, menyatakan bahwa gerakan ini bertujuan untuk mengakhiri pendudukan Israel di Palestina melalui serangan siber, terutama di media sosial. Beberapa anggota dari gerakan ini adalah hacker yang mampu meretas nomor WhatsApp anggota IDF dan pejabat Israel.

Gerakan ini juga didukung dengan aktivitas donasi sebagai bagian dari upaya untuk mengakhiri kekejaman Israel di Gaza. Erlangga berharap gerakan ini dapat memberikan tekanan pada pemerintah dan masyarakat internasional untuk menghentikan pendudukan Israel di Palestina.

Gerakan Julid Fiisabilillah juga telah menarik perhatian netizen dari Turki, Inggris, dan Mesir, yang ingin bergabung dalam perjuangan melawan Israel. Hal ini menunjukkan bahwa gerakan ini telah berkembang menjadi gerakan global.

Gerakan julid fi sabilillah tak jarang membuat zionis kalang kabut. Salah satunya yang menimpa seorang tentara IDF. Tentara IDF kerap menggunakan platform medsos mereka untuk membangun opini dan membagikan foto-foto keseharian mereka ketika bertugas. Hal ini memancing reaksi dari warganet di seluruh dunia, termasuk Indonesia

Warganet Indonesia gencar menyerang akun Instagram para anggota IDF, beberapa warganet menuliskan, “Free Palestine”, “Child Killer”, dan “Terrorist”. Greshinov kerap membagikan daftar 50 akun Instagram tentara IDF untuk digeruduk. Bahkan dia juga membagikan nomor WhatsApp tentara IDF.

Akun seorang tentara IDF @michal_matzov dihujani hujatan oleh warganet Indonesia di kolom komentar dengan menyebutnya sebagai “pembunuh bayi”, “teroris” dan “pergi ke neraka”. Hujatan warganet Indonesia itu membuat Matzov marah dan mentalnya terganggu.

Back to top button