KendariMarket

Staf Ahli Gubernur Sultra: Kelapa Sawit Sultra Komoditi Strategis di Indonesia

Inilahkendari.com – Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia atau Apkasindo Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengelar Focus Group Discussion (FGD), guna mempercepat realisasi Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), Sarana Prasarana (Sarpras) dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM) pekebun sawit untuk memperbaiki tata kelola kelapa sawit Indonesia berkelanjutan.

Kegiatan yang berlangsung disalah satu hotel di Kota Kendari ini dirangkaikan dengan pengukuhan pengurus Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Provinsi Sultra Periode 2021-2026.

Mungkin anda suka

Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Harmin Ramba mewakili Gubernur Sultra Ali Mazi saat membuka kegiatan ini menyebut kelapa sawit di Sulawesi Tenggara merupakan salah satu komoditi strategis di Indonesia yang terdiri dari perkebunan rakyat dan perkebunan milik swasta.

Baca juga: Dewan Desak Retribusinya Sampah di Kota Kendari Segera di Realisasikan 

Pengembangan perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh masyarakat sendiri tersebar di Sultra dengan luas sekira 7.948 hektar.

“Sebaran pengembangan perkebunan kelapa sawit berada di Kabupaten Konawe Utara, Kolaka, Kolaka Timur, Konawe, Konawe Selatan, Bombana, Muna dan Kabupaten Muna Barat,” jelas Staf Ahli Gubernur, saat membuka FGD disalah satu hotel di Kota Kendari, Rabu (19/10/2022).

Meski demikian, Harmin Ramba mengaku, bahwa produktivitas kelapa sawit di Sultra masih tergolong rendah, dikarenakan pemupukan dan pemeliharaan serta kelembagaan tani masih belum berjalan dengan maksimal.

Salah satu usaha pemerintah pusat melalui kementerian pertanian terus menggenjot perkembangan kelapa sawit melalui Peremajaan Kelapa Sawit yang berada di Kabupaten Kolaka, Konawe Utara seluas sekira 265 hektar 

Dan pembiayaan yang bersumber dari APBD untuk perluasan kelapa sawit seluas sekira 722 hektar di Kabupaten Konawe dan Konawe Selatan.

“Saat ini juga melalui program sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit sumber pembiayaan dari DPD-PKS di Kabupaten Konawe Selatan dan Kabupaten Konawe Utara, masing-masing seluas 150 hektar, dalam proses pengusulan calon petani dan calon lahan,” katanya.

Sementara itu Ketua Dewan Perwakilan Wilayah Apkasindo Sultra, Subandi mengatakan, Focus Group Discussion yang dilaksanakan ini agar produktivitas kelapa sawit semakin baik, Sehingga berdampak pada kesejahteraan pekebun sawit.

Untuk itu dirinya mengharapkan adanya dukungan dari stakeholder di daerah.

“Kami sangat membutuhkan dukungan semua pihak untuk bersinergi mulai perencanaan untuk perkebunan kelapa sawit khususnya untuk kelangsungan kelapa sawit di masa yang akan datang,” ujar Ketua DPW Sultra.

Untuk diketahui, dalam kegiatan ini hadir juga Ketua Umum Apkasindo, Staf Ahli Bidang Ekonomi Pemerintah Kota Kendari, Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Dinas Perkebunan dan Hortikultura Provinsi Sultra.

Back to top button