News

OJK Bantu Petani Sawit Bisa Akses Kredit Bank

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyiapkan skema pendanaan yang inovatif dan feasible untuk meningkatkan produksi sawit nasional. Skema ini untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit melalui perluasan pembiayaan perbankan.

“OJK mengupayakan peningkatan akses keuangan para petani sawit karena ini jelas merupakan skema pembiayaan berkelanjutan dan menopang tiga pilar dari sustainable finance, yaitu peningkatan kesejahteraan, melindungi lingkungan hidup, dan untuk pertumbuhan ekonomi,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar seperti mengutip dalam pernyataan tertulisnya, Senin (31/7/2023).

Dia menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan OJK dalam mendukung pembiayaan kepada petani kelapa sawit. Selain itu juga peningkatan produktivitas sektor perkebunan kelapa sawit yang sebelumnya juga telah dilaksanakan pada Maret 2023 di Pekanbaru, Riau.

Alasannya karena kelapa sawit menjadi penentu dan penopang kuat dari saat Indonesia melalui masa pandemi. Sebab, kata dia, Indonesia merupakan negara produsen minyak sawit terbesar di dunia dan minyak kelapa sawit Indonesia mendominasi kebutuhan minyak nabati global.

“Itu belum tergantikan hingga saat ini sehingga perlu kita dorong produktivitasnya dan kita bantu pembiayaannya,” ujar Mahendra.

Mahendra menuturkan, sebagai komoditas strategis Indonesia, kelapa sawit merupakan andalan neraca perdagangan nasional yang berkontribusi sebesar 13,50 persen terhadap ekspor nonmigas. Selain itu juga menyumbang 3,50 persen total PDB Indonesia.

Adanya skepa pembiayaan ini terungkap dalam kesempatan pertemuan dengan para petani kelapa sawit di Desa Bumi Harapan, Ogan Kemering Ilir, Sumatra Selatan, Senin (31/7/2023) juga diserahkan penyaluran kredit atau pembiayaan oleh BPD Sumsel Babel, Bank BRI dan Bank Mandiri.

Penyaluran pembiayaan diberikan kepada perwakilan petani kelapa sawit di Desa Bumi Harapan, Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan dengan total kredit sebesar Rp 273 miliar.

Agus Setiyono, yang mewakili kelompok petani dari Koperasi Mekar Abadi Mandiri yang beranggotakan 326 orang menyampaikan apresiasi atas upaya OJK yang memberikan kemudahan akses pembiayaan kepada petani sawit.

“Dukungan pembiayaan sudah berjalan sejak 2019 dan masih berlanjut sampai saat ini sangat membantu proses pembangunan kebun plasma sehingga menghasilkan TBS (tandan buah segar). Besar harapan kami juga agar pemerintah bisa melakukan upaya agar harga jual CPO bisa lebih stabil dan cenderung meningkat, yang juga akan berdampak pada harga TBS pada petani plasma,” kata Agus.

Asrul, Bendahara KUD Panca Sawit Makmur yang memiliki anggota tani sebanyak 455 orang juga menyampaikan penghargaan atas bantuan pembiayaan yang diterima anggotanya sejak 2021.

“Dari pembiayaan yang kami terima di 2021 akhirnya membuahkan hasil, dan akhirnya di bulan kedelapan tahun ini kami berhasil panen. Kami sangat berterima kasih atas inisiasi bantuan, baik dari pemerintah provinsi, kota, bank maupun OJK ini,” kata Asrul.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kelapa sawit di Indonesia sebesar 45,58 juta ton pada 2022. Sumatera Selatan menjadi salah satu provinsi yang penyumbang produksi kelapa sawit, yakni sebesar 3,45 juta ton atau 7,57 persen.

Dengan melihat besarnya potensi ekonomi kelapa sawit ini, OJK bersama stakeholder terkait akan terus mendukung petani sawit untuk mendapatkan akses pendanaan dengan lebih mudah, mendorong pengelolaan proses perkebunan dan penjaminan kualitas produk sehingga produktivitas petani sawit dapat terjaga.

Back to top button