Hangout

10 Cara Redam Amarah Usai Nonton Debat Capres


Debat Calon Presiden (Capres) ketiga yang berlangsung pada akhir pekan lalu jadi sorotan.

Para Capres dari namor 01, 02, dan 03, berusaha memberikan penampilan terbaiknya pada debat ketiga yang mengangkat tema “Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, Globalisasi, Geopolitik, dan Politik Luar Negeri”.

Debat Capres yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu seolah menjadi tontonan yang ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia.

Dengan menyimak visi dan misi dari para capes dalam debat yang digelar, bisa jadi akan memengaruhi pilihan setiap orang dalam memberikan suaranya di Pemilu 2024 pada 14 Februari.

Situasi politik tentu saja kian memanas. Setiap masing-masing capres punya pendukung loyal yang selalu membela.

Tidak hanya saat debat berlangsung, suasana panas pun juga terjadi di segala macam bentuk sosial media.

Video-video pendek yang beredar saat penampilan debat capes bukan tidak mungkin menyulut emosi masyarakat yang tidak sejalan dengan pemikiran capres lainnya.

Lantas bagaimana cara mengelola emosi usai menyaksikan debat capres ketiga itu? Apakah sampai saat ini Anda merasakan tekanan darah yang melonjak?

Bisa jadi ada yang merasa sangat marah dan kecewa karena capres jagoan yang sudah dincar ternyata mendapat cibiran baik di sosial media maupun saat debat berlangsung. 

Kemarahan adalah emosi yang umum dan bahkan sehat. Namun penting untuk menghadapinya dengan cara yang positif. 

Kemarahan yang tidak terkendali dapat berdampak buruk pada kesehatan dan hubungan Anda. Siap mengendalikan amarah Anda? 

Mulailah dengan mempertimbangkan 10 tips untuk mengelola amarah berikut ini:

1. Berpikirlah sebelum berbicara

Di saat panas, mudah untuk mengatakan sesuatu yang nantinya akan Anda sesali. Mengutip dari Mayoclinic, Selasa (09/01/2024), luangkan waktu sejenak untuk mengumpulkan pikiran Anda sebelum mengatakan apa pun. Izinkan juga orang lain yang terlibat dalam situasi tersebut untuk melakukan hal yang sama.

2. Setelah Anda tenang, ungkapkan kekhawatiran Anda

Segera setelah Anda berpikir jernih, ungkapkan rasa frustrasi Anda dengan cara yang tegas namun tidak konfrontatif. Nyatakan kekhawatiran dan kebutuhan Anda dengan jelas dan langsung, tanpa menyakiti orang lain atau berusaha mengendalikannya.

3. Berolahragalah

Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres yang dapat menyebabkan Anda mudah marah. Jika Anda merasa amarah Anda semakin memuncak, lakukan jalan cepat atau lari. Atau luangkan waktu untuk melakukan aktivitas fisik menyenangkan lainnya.

4. Ambil waktu istirahat

Timeout tidak hanya untuk anak-anak. Beri diri Anda istirahat sejenak pada saat-saat yang cenderung membuat stres. Beberapa saat teduh mungkin membantu Anda merasa lebih siap menghadapi apa yang akan terjadi tanpa merasa kesal atau marah.

5. Identifikasi kemungkinan solusi

Daripada berfokus pada apa yang membuat Anda marah, berusahalah untuk menyelesaikan masalah yang ada. 

Apakah kamar anak Anda yang berantakan membuat Anda kesal? Tutup pintu. Apakah pasangan Anda terlambat makan malam setiap malam? Jadwalkan makan nanti di malam hari. Atau setuju untuk makan sendiri beberapa kali seminggu. 

Juga, pahamilah bahwa ada beberapa hal yang berada di luar kendali Anda. Cobalah bersikap realistis tentang apa yang bisa dan tidak bisa Anda ubah. Ingatkan diri Anda bahwa kemarahan tidak akan memperbaiki apa pun dan hanya akan memperburuk keadaan.

6. Jangan Menyalahkan

Mengkritik atau menyalahkan hanya akan meningkatkan ketegangan. Bersikaplah hormat dan spesifik. 

7. Jangan menyimpan dendam

Memaafkan adalah alat yang ampuh. Jika Anda membiarkan kemarahan dan perasaan negatif lainnya mengesampingkan perasaan positif, Anda mungkin akan ditelan oleh kepahitan atau rasa ketidakadilan. 

Memaafkan seseorang yang membuat Anda marah mungkin bisa membantu Anda belajar dari situasi tersebut dan memperkuat hubungan dengan orang lain. 

8. Gunakan humor untuk melepaskan ketegangan

Meringankan suasana dapat membantu meredakan ketegangan. Gunakan humor untuk membantu Anda menghadapi apa yang membuat Anda marah dan mungkin ekspektasi tidak realistis apa pun yang Anda miliki tentang bagaimana seharusnya keadaannya saat ini.

Usahakan hindari sarkasme karena dapat melukai perasaan dan memperburuk keadaan.

9. Latih keterampilan relaksasi

Saat amarah Anda berkobar, gunakan keterampilan relaksasi. Latihan pernapasan dalam, bayangkan pemandangan yang menenangkan, atau ulangi kata atau frasa yang menenangkan, seperti “Tenang saja”. 

Anda juga dapat mendengarkan musik, menulis jurnal, atau melakukan beberapa pose yoga apa pun yang diperlukan untuk mendorong relaksasi.

10. Ketahui kapan harus mencari bantuan

Belajar mengendalikan amarah terkadang bisa menjadi tantangan. Carilah bantuan untuk mengatasi masalah kemarahan jika Anda tampak tidak terkendali. Hal ini menyebabkan Anda melakukan hal-hal yang Anda sesali, atau menyakiti orang-orang di sekitar Anda.

Back to top button