Fitur ‘Create AI Sticker’ WhatsApp yang belum tersedia di Indonesia mengundang kontroversi setelah surat kabar Inggris, The Guardian melaporkan temuan bias dalam hasil pencarian stiker menggunakan kata kunci yang berkaitan dengan Palestina. Menurut laporan tersebut, pencarian kata ‘Palestina’ menghasilkan gambar bocah laki-laki yang memegang senjata, sementara pencarian serupa dengan kata ‘Israel’ menampilkan hasil yang lebih damai dan tidak kontroversial.
Kecaman pun muncul terhadap Meta, perusahaan induk WhatsApp, karena kecenderungan bias tersebut yang memperlihatkan anak laki-laki Palestina dalam konteks militer, berbeda jauh dari gambar yang dihasilkan untuk pencarian yang berhubungan dengan Israel.
“Kami telah mengidentifikasi masalah dalam fitur ini dan sedang bekerja untuk memperbaikinya,” ujar juru bicara Meta, Kevin McAlister, menanggapi isu yang timbul.
Meta telah menghadapi kritik sebelumnya atas kebijakan yang dituduh memihak dalam konteks konflik Israel-Palestina, termasuk laporan dari para pendukung Palestina bahwa konten mereka di platform Instagram dan Facebook disembunyikan atau engagementnya menurun secara drastis tanpa penjelasan yang memadai.
Meta membantah niat untuk menekan komunitas atau pandangan tertentu, dengan menyatakan bahwa “lebih banyak konten yang dilaporkan” mungkin menyebabkan penghapusan konten yang seharusnya tidak dilakukan.
Insiden ini menambah daftar panjang kasus di mana algoritma dan kecerdasan buatan menunjukkan bias yang tidak adil, mempertegas kebutuhan untuk tinjauan yang lebih ketat dalam pengembangan dan penerapan teknologi AI.
