Wadah Kolaborasi Industri Digital Indonesia, APJII 6th Annual Golf Tournament Kembali Sukses Gaet 140 Partisipasi Massal
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menggelar event tahunannya, APJII 6th Annual Golf Tournament, Sabtu (26/8/2023) di Pondok Indah Golf Course, Jakarta. Turnamen ini berhasil menarik lebih dari 140 peserta dari berbagai kota di Indonesia, mencakup anggota APJII, pemain industri telekomunikasi, dan para pembuat regulasi.
Tujuan Strategis
Tidak sekadar sebuah acara rekreasi, tujuan dari turnamen ini adalah membangun tali silaturahmi antara seluruh anggota, pemain industri telekomunikasi, serta pembuat regulasi di Indonesia. Diharapkan acara ini juga bisa menjadi wadah untuk menciptakan kolaborasi yang positif, terutama dalam mendukung program transformasi digital pemerintah.
Untuk pertama kalinya, APJII membuka kesempatan bagi peserta umum untuk turut serta dalam kompetisi ini. Sebuah langkah strategis untuk memperluas networking, terutama di lingkup industri telekomunikasi di Indonesia.
Turnamen ini juga didukung oleh beragam sponsor yang mencakup ISP, pihak pemerintah, dan anggota APJII. “Melihat antusiasme yang begitu besar, saya berharap turnamen ini bisa terus berlanjut di tahun-tahun mendatang,” ujar Ketua Umum APJII, Muhammad Arif.
Hadiah dan Apresiasi
Hadiah utama untuk pemenang turnamen tahun ini mencakup dua unit Toyota All New Yaris Cross dan uang tunai lebih dari Rp 200.000.000,00. “Ada banyak hadiah lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu,” kata Victor Irianto, Ketua Tim Kerja APJII Golf 6, yang juga merupakan CEO Jala Lintas Media Group.
APJII Annual Golf Tournament pertama kali diselenggarakan pada tahun 2016 dan sempat terhenti di tahun 2021 karena pandemi COVID-19. Acara ini berhasil bangkit kembali di tahun 2022 dan 2023, menegaskan keberlanjutannya sebagai agenda tahunan yang dinantikan.
“Terima kasih kepada para sponsor dan semua pihak yang telah mendukung acara ini. Semoga kita semua dapat berkumpul dan bergembira sambil membangun kolaborasi demi ekosistem digital yang lebih baik di Indonesia,” tutup Victor.
Ibnu Naufal
