Kerusuhan terjadi di wilayah Sinaloa, Meksiko usai penangkapan anak dari bos kartel narkoba Joaquin ‘El Chapo’ Guzmán, Ovidio Guzmán, pada Kamis, (5/1/2023). Kerusuhan ini akibat kemarahan dari anak buah Guzman setelah mendengar kabar penangkapan itu.
Menurut laporan media Benzinga, dalam kerusuhan itu terderang beberapa kali suara tembakan di ibu kota Sinaloa, Culiacan. Selain itu terjadi blokade dan penjarahan besar di wilayah tersebut pada malam kemarin.
“Pertempuran antara kelompok bersenjata, kartel, dan Angkatan Darat Meksiko, yang menggunakan helikopter tempur, terus berlanjut,” tulis media itu.
Selain itu, anggota kartel narkoba juga kabarnya menembaki pesawat militer yang datang dari Mexico City untuk membawa bantuan federal.
Harian Mileni melaporkan jika pejabat Meksiko akhirnya menutup bandara di Culiacan dan meminta semua orang untuk tetap di rumah. Seluruh kantor pemerintahan dan sekolah juga berhenti beroperasi alias tutup karena kerusuhan masih berlangsung.
“Kami meminta warga Culiacán untuk tidak meninggalkan rumah karena blokade yang terjadi di berbagai bagian kota,” tulis Walikota Culiacán Juan de Dios Gamez di Twitter.
Ovidio Guzman adalah bos kartel narkoba Sinaloa yang juga anak dari gembong kartel terkenal, El Chapo. Ovidio mulai mengendalikan bisnis haram tersebut usai sang ayah ditangkap dan ditahan di AS. El Chapo memang buronan paling dicari karena dia berulang kali kabur dari penjara Meksiko.
Otoritas Mesiko sebelumnya juga pernah penangkap adik Guzman yang terkenal dengan julukan El Raton (tikus). Aparat kemudian menahannya pada Oktober 2019 dan tak lama kemudian otoritas Meksiko membebaskannya karena khawatir akan terjadi aksi balas dendam dari anggota kartel.
Kartel Sinaloa pernah menyelundupkan ganja ke AS dan beberapa negara bagian di Negeri Paman Sam. Penyelundupan ini meraka lakukan usai menyudutkan pasar gulma legal di Meksiko.
“Ganja Meksiko sebagian besar telah digantikan oleh ganja produksi dalam negeri di pasar AS,” menurut badan narkotika AS, Drug Enforcement Administration (DEA), pada 2020.
