News

Tiga WNI Tewas dalam Insiden Kapal Tenggelam di Korsel, Empat Orang Masih Dicari


Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengabarkan progres dari insiden tenggelamnya kapal yang membawa tujuh WNI di Korea Selata (Korsel).

Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, dari 9 awak kapal, sebanyak 7 orang merupakan WNI. Sejauh ini, 3 orang WNI dilaporkan meninggal dunia dan 4 WNI belum ditemukan. Ia menegaskan akan selalu berkoordinasi dengan perwakilan KBRI Seoul dalam pencarian WNI korban kapal tenggelam.

“Kementerian melalui KBRI Seoul telah mengirimkan tim untuk proses pencarian dan kita akan terus berkoordinasi mudah-mudahan ditemukan dalam keadaan selamat,” kata Benny dalam keterangannya, Senin (11/3/2024).

Benny juga mengaku, BP2MI akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terkait pemulangan jenazah PMI yang tewas. “Tapi kita akan terus koordinasi melalui pemulangan ini,” ujarnya.

Para WNI yang jadi korban, tutur dia, merupakan pekerja migran sektor perikanan yang bekerja melalui skema penempatan Private to Private atau P to P.

Benny pun menyampaikan rasa dukacita atas meninggalnya 3 PMI dalam insiden tersebut. Dia berharap empat PMI lainnya dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat.

“Kami turut bersedih dan berbelasungkawa, kami mengucapkan innalilahi wa innalilahi rajiun mereka pahlawan devisa, mudah-mudahan PMI yang meninggal dunia Khusnul khatimah,” ujarnya.

Diketahui, sebuah kapal nelayan terbalik di perairan di kota pesisir selatan Tongyeong, Korea Selatan yang membawa 9 awak, termasuk 7 WNI. Sebanyak 3 WNI tewas akibat insiden kapal nelayan terbalik tersebut.

Dilansir kantor berita Korsel, Yonhap, Minggu (10/3/2024), operasi penyelamatan sedang dilakukan setelah insiden tersebut. Insiden tersebut menyebabkan empat orang tewas dan lima orang lainnya hilang.

Rincian 9 awak kapal di antaranya, dua warga negara Korea Selatan dan tujuh warga Indonesia. Kapal berbobot 20 ton itu terbalik di perairan 68 kilometer selatan sebuah pulau di Tongyeong, Provinsi Gyeongsang Selatan, pada Sabtu (9/3/2024) pagi waktu setempat. Sekitar 20 kapal dan empat pesawat dikerahkan untuk perburuan bawah air untuk mencari awak yang hilang.

Back to top button