Hangout

Upaya Melindungi Anak-anak dan Balita dari Paparan Polusi Udara

Polusi udara saat ini telah menjadi suatu permasalahan serius yang turut mengancam kondisi kesehatan masyarakat, terutama terhadap anak-anak dan balita.

Anak-anak dan balita menjadi kalangan yang sangat rentan dalam terdampak paparan polusi udara. Selain usia mereka yang masih sangat dini, sistem imunitas yang mereka miliki juga belum terstruktur secara maksimal.

Saat ini masyarakat khususnya para orang tua harus dapat melindungi anak-anak mereka dari paparan polusi udara, salah satu caranya dengan membatasi aktifitas anak-anak di luar ruangan.

Namun, sayangnya berdasarkan hasil survey yang Health Collaborative Center (HCC) lakukan menghasilkan bahwa sebanyak 32 persen atau 3 dari 10 warga Jakarta tidak memahami dengan jelas informasi polusi udara.

Ray Wagiu Baswori sebagai peneliti Health Collaborative Center (HCC) meminta kepada seluruh orang tua yang memiliki balita agar membuat balita mereka menghabiskan lebih banyak waktu di rumah, dibandingkan beraktifitas di luar rumah di tengah polusi udara yang semakin buruk.

“Polusi udara ini sangat berbahaya bagi kesehatan kita, terlebih lagi untuk anak-anak dan balita. Saya sarankan kepada ibu dan ayah yang punya balita untuk jangan dulu memasukkan anak mereka ke sekolah PAUD, anak-anak dengan usia di bawah 6 tahun itu belum bisa mencerna dengan sempurna pembelajaran yang diberikan. Lebih baik jika mereka banyak bermain dan menghabiskan waktu bersama orang tua di rumah,” ucap Dr.dr, Ray Wagiu Baswori, MKK dalam media briefing publikasi penelitian HCC, Jakarta, Jumat (25/08/2023).

Paparan polusi udara dapat memiliki konsekuensi serius terhadap kesehatan anak-anak seperti timbulnya gangguan pertumbuhan fisik, gangguan perkembangan kognitif dan neurologis, serta masalah pernafasan, dan resiko asma.

Ray mengatakan idealnya seorang anak menerima pembelajaran formal di sekolah adalah ketika berusia 6 hingga 7 tahun. Untuk anak usia di bawah 5 tahun, Ray menyarankan kepada para orang tua untuk lebih efektif menstimulasi tumbuh kembang anak dengan memperbanyak menghabiskan waktu bersama dan memberikan pengajaran dasar seperti mengenal suara, bentuk, tekstur, dan sebagainya.

Back to top button