Market

Uni Eropa Batasi Harga Minyak Rusia, Pejabat Kremlin Santai

Pihak Kremlin menyatakan bahwa pembatasan harga minyak mentah Rusia oleh Uni Eropa belum menimbulkan kerugian bagi Rusia.

Pernyataam resmi Kremlin disampaikan pada Rabu (Kamis WIB, 12/1/2023) bahwa sejumlah analias menyebut pembatasan harga minyak mentah Rusia hanya berdampak kecil kepada pendapatan Moskow. “Sejauh menyangkut kerugian, belum ada yang secara khusus melihat pembatasan itu,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada wartawan dalam pengarahan harian.

Sejak Desenber 2022, Uni Eropa menetapkan harga campuran minyak mentah Ural andalan Rusia. di bawah 60 dolar AS per barel. Kebijakan ini merupakan bagian dari sanksi UE terhadap Moskow atas aksi militernya di Ukraina.

Pembatasan harga memungkinkan negara-negara non-Uni Eropa untuk terus mengimpor minyak mentah Rusia, melalui laut. Namun mereka melarang perusahaan pengapalan, asuransi, dan reasuransi menangani kargo minyak Rusia di seluruh dunia, kecuali jika dijual dengan harga kurang dari US$60 per barel.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin meneken dekrit yang melarang pasokan minyak mentah dan produk minyak ke UE mulai 1 Februari 2023. Pelarangan ini berlaku selama lima bulan ke depan.

Minyak Rusia secara tradisional dijual dengan harga diskon dari harga internasional. Sebut saja, Brent. Diskon ditambah setelah sanksi pembatasan harga diberlakukan barat. Diskonnya berkisar 25-30 dolar AS per barel terhadap brent.

Peskov mengatakan, Rusia akan melakukan segalanya untuk melindungi diri dari rencana ekonomi terkemuka kelompok tujuh (G7) untuk memberlakukan dua set batasan harga pada produk minyak Rusia.

Seorang pejabat G7 mengatakan pada Selasa (10/1/2023) bahwa koalisi akan berusaha untuk menetapkan dua batasan harga pada produk olahan Rusia pada Februari, satu untuk produk yang diperdagangkan dengan harga premium untuk minyak mentah dan yang lainnya untuk perdagangan dengan harga diskon.

Back to top button