News

Ubedilah Badrun Mengaku Diteror Usai Laporkan 2 Putra Jokowi ke KPK

Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun mengaku diteror. Tepatnya setelah melaporkan dua putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ubedilah Badrun mengaku diteror secara psikologis di media sosial hingga rumahnya diintai oleh orang tak dikenal.

“Paling tinggi melalui akun media sosial saya. Mereka menggunakan diksi yang sarkastis. Mulai dari nama-nama binatang hingga diksi nyawa,” ungkap Ubedilah, Senin (17/1/2022).

Seperti berita sebelumnya, Ubedilah Badrun pede melaporkan dugaan KKN dua anak Presiden Jokowi ke KPK karena klaim punya bukti. Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini, mengaku sudah sertakan bukti saat melayangkan laporan ke KPK. Lalu bagi Ubedilah melaporkan Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep, adalah jalan terhormat sebagai seorang warga negara Indonesia.

“Ini adalah jalan terhormat. Bahwa saya warga negara bertanggung jawab pada masa depan republik ini,” kata Ubedilah, dalam acara diskusi salah satu stasiun TV swasta, Kamis (3/1/2022).

Ubedilah juga menampik tuduhan melaporkan Gibran dan Kaesang, karena dendam apalagi orderan politik. Itu terlalu naif baginya. Laporan atas dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), itu murni adanya keganjalan serta ada bukti permulaan. Jadi saat ini tugasnya KPK adalah membuktikan laporan yang telah ia layangkan beberapa waktu lalu tersebut.

“Perusahaan sedang bermasalah, petingginya aktif bekerjasama dengan anak presiden. Itu perusahaan baru bentuk januari 2019,” ucap Ubedilah.

Ubedilah menekankan tidak ada yang salah jika anak Presiden Jokowi berbisnis. Kemudian, hal wajar dalam negara demokrasi, seorang melaporkan anak Presiden ke lembaga antirasuah, bila ada dugaan yang mengarah pada perbuatan KKN.

 

Willi Nafie

Jurnalis, setia melakukan perkara yang kecil untuk temukan hal yang besar
Back to top button