Arena

Sudah Ada Sejak 1928, Begini Sejarah Lahirnya Persija

Selasa, 29 Nov 2022 – 16:14 WIB

The Jak Mania, Didik Setiawan, JIS, Jakarta International Stadium, Trofeo Silaturahmi Jakarta, Persija,- inilah.com

Suporter Persijak Jakarta The Jak Mania menyaksikan pertandingan Persija Allstar dalam perhelatan Trofeo Silaturahmi Jakarta di Jakarta International Stadium (JIS), Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Barat, Sabtu (7/5/2022). Foto: Inilah.com/Didik Setiawan.

Seperti Kawan Inilah ketahui, 28 November sebagai hari lahirnya Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta (Persija).

Klub bola berjuluk macan kemayoran ini menjadi kebanggaan seluruh warga DKI Jakarta bahkan sampai Jabodetabek.

Berikut sejarah singkat Persija Jakarta

Berdasarkan situs resmi Persija, klub bola ini didirikan oleh Soeri dan Alie pada 28 November 1928, dengan nama awal Voetballbond Indonesia Jacatra (VIJ). Berdirinya VIJ saat itu juga sebagai wadah berkumpulnya klub-klub sepak bola nasionalis di Batavia pada masa itu.

Pada tahun 1950, VIJ berubah menjadi Persija yang saat itu ketuanya adalah Jusuf Jahja. Selain itu, Ketua Jakmania Kampus Michael Mahendroto menyatakan bahwa terbentuknya sepak bola dahulu sebagai alat perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan Belanda. Namun makin kesini makin profesional.

”Kalau bicara jaman dahulu, Persija jadi salah satu alat perjuangan bangsa Indonesia buat ngelawan Belanda,” ucap Michael kepada inilah.com, Jakarta, Selasa (29/11/2022).

Persija juga menjadi salah satu pencetus berdirinya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 19 April 1930. Berawal dari cita-cita yang sama dengan bond dari daerah lain, Persija mengusung semangat persatuan yang tertanam dalam kelahiran PSSI.

Memiliki julukan Macan Kemayoran, Persija merupakan tim sepak bola di Indonesia dengan latar belakang sejarah panjang sekaligus menjadi klub tersukses pada kompetisi PSSI dengan koleksi 11 gelar juara.

”Persija satu-satunya tim yang punya gelar terbanyak di Indonesia, 11 gelar domestik,” tegas Michael.

Gelar yang ditoreh Persija tidak hanya di level nasional, pada kompetisi internasional tim kebanggaan ibu kota juga meraih sejumlah piala. Di antaranya Piala Quoch Khan Vietnam pada 1973, Piala Sultan Brunei Darussalam 2000, juara Brunei Invitation Cup 2000 dan 2001 serta Boost SportFix Super Cup Malaysia 2018.

Tidak hanya itu, dari sisi penonton Persija juga kerap mencetak rekor. Sebanyak 413.152 menyaksikan pertandingan Persija secara langsung di stadion. Jumlah tersebut menjadi paling banyak di Indonesia dan Asia Tenggara.

Dengan sejarah panjang, membuat Persija terus melahirkan pemain-pemain terbaik untuk Indonesia. Mulai dari Tan Liong Houw, Sinyo Aliandoe, Soetjipto Soentoro, Iswadi Idris hingga generasi Bambang Pamungkas serta Ismed Sofyan.

Dalam rangka HUT Persija ke 94 ini, harapan dan doa dari berbagai kalangan terus mengiringi namanya. Mulai dari Anies Baswedan, sampai beberapa komunitas Jakmania lain. Michael pun menyampaikan harapan untuk Persija kedepan.

”Harapannya selalu berjaya sepanjang masa ya dalam segala lininya. Sesuai taglinenya Racing a Star, ya penginnya terus menjadi bintang di Indonesia. Kalau bisa sampai ke Asia lagi seperti dulu,” paparnya.

Michael juga menambahkan pesan terhadap para supporter yang mengiringi perjalanan karir Persija selama ini.

“Mengutip dari pendiri Jakmania, Bung Feri. ‘Cinta lu ke Persija harus lebih besar daripada rasa benci lu terhadap tim lawan,” tutup Michael bangga.

Back to top button