Hangout

UAH: Esensi Berqurban Bukan Sekedar Menyembelih Hewan

Dalam sebuah video yang diunggah di saluran YouTube resminya, Ustaz Adi Hidayat, ulama muda terkemuka, menjelaskan esensi dari berqurban yang seringkali disalahpahami sebagai sekedar tradisi menyembelih hewan. Menurutnya, berqurban memiliki makna yang lebih mendalam, yaitu sebagai upaya untuk melepaskan sifat-sifat kurang baik dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Pendiri Quantum Akhyar Institute itu menguraikan bahwa esensi dari berqurban adalah melepaskan sifat buruk yang diwakilkan oleh hawa nafsu yang melekat pada hewan. “Nafsu lawannya takwa. Nafsu bisa disembelih, dan bisa juga dilontarkan. Makanya yang muncul dalam takwa adalah yang baiknya. Di sana lontar (melempar jumrah), di sini menyembelih,” ujar UAH sapaannya dikutip Jumat (30/6/2023).

Ia menjelaskan bahwa dalam ibadah haji, melepaskan sifat buruk ini dilakukan melalui ritual melempar jumrah di Jamarat, yang melambangkan penolakan terhadap godaan setan. Sementara bagi umat Islam yang tidak berkesempatan untuk melaksanakan haji, hal ini dapat dilakukan melalui berqurban.

Menurut Ustaz Adi, hewan diciptakan oleh Allah hanya dengan hawa nafsu, tidak dengan takwa. Oleh karena itu, mengorbankan hewan dalam ritual qurban adalah simbolisasi dari melepaskan hawa nafsu dan meningkatkan ketakwaan.

Ia juga mengutip Surat An-Nisa ayat 118-119, yang menyatakan bahwa setan akan terus menggoda bagian dari diri manusia, yaitu nafsunya. Oleh karena itu, melalui berqurban atau melempar jumrah, umat Islam diajak untuk mengendalikan hawa nafsu tersebut.

Selain itu, aa menambahkan bahwa saat melempar jumrah adalah waktu yang tepat untuk introspeksi dan evaluasi diri, agar dapat merasakan kedekatan dengan Sang Pencipta. Ini adalah momen untuk merenung dan memperbaiki diri dalam rangka meningkatkan ketakwaan.

“Itulah sebabnya mengapa diperkenalkan berqurban, bukan penyembelihannya,” tutupnya, menekankan bahwa esensi berqurban bukan hanya pada tindakan menyembelih hewan, tetapi lebih pada proses spiritual untuk mengendalikan nafsu dan mendekatkan diri kepada Allah.

Back to top button