Market

Tingatkan Jumlah Penumpang, Pakar Usulkan ASN Wajib Gunakan Whoosh


Pemerintah harus membuat inovasi baru untuk menjaga keberlangsungan kereta cepat Jakarta-Bandung, agar tetap diminati masyarakat. Sebab, jika mengandalkan kondisi saat ini, besar kemungkinan dalam waktu dekat pendapatan Kereta Cepat Whoosh akan semakin menurun.

Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah mengusulkan agar pemerintah membuat kebijakan untuk mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau pegawai BUMN untuk menggunakan Whoosh saat perjalanan dinas ke Bandung. Sehingga tidak memakai mobil pribadi. Terlebih anggaran yang digunakan ditopang APBD.

“Tapi memang itu nanti risikonya akan dilawan Jasa marga, kan tolnya sepi nanti, itukan risiko. Nah, pemerintah harus mempertimbangkan sisi proporsionalitas. Kalau enggak diwajibkan,masyarakat kita enggak mau,” katanya kepada Inilah.com, saat dihubungi di Jakarta, Minggu (10/12/2023).

Sementara PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), hari ini merilis jumlah penumpang sejak dioperasikan pada Oktober 2023. Jumlah penumpang Kereta Cepat Whoosh telah mencapai 718.507 orang hingga 8 Desember 2023. Rinciannya, yaitu 14.399 penumpang first class, 25.709 penumpang business class, dan 678.399 penumpang premium economy class.

Adapun mulai Desember ini, tiket KA Whoosh dengan harga tiket baru, Rp200 ribu untuk hari kerja dan Rp250 ribu untuk akhir pekan. Seorang penumpang yang akan memesan tiket melalui aplikasi menjelaskan, biasanya untuk tiket di akhir pekan bila pesennya di akhir pemesanan sudah habis. Tetapi dia heran pada akhir November untuk pemesanan Desember masih banyak tersedia. “Saya heran kok masih banyak, ternyata karena sudah disesuaikan dengan tiket baru,” jelasnya yang enggan disebut namanya.

 

Sementara usulan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengusulkan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk membangun satu stasiun tambahan Kereta Cepat Whoosh di daerah Kopo, Kota Bandung, salah satunya untuk semakin menarik masyarakat menggunakan jasa KA Whoosh. Dengan adanya stasiun Kopo maka akan memperbanyak akses menunju stasiun Whoosh.

Adapun Trubus menanggapi usulan menambah stasiun di Kopo merupakan upaya meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan Whoosh. “Kalau misalnya membangun terminal di Kopo, itu kan sudah masuk kota Bandung, sehingga bisa memfasilitasi masyarakat Bandung menggunakan kereta cepat,” ujar Trubus. 

Meskipun, lanjut Trubus, secara anggaran akan memberi dampak ke KCIC karena masih baru. Namun, ini merupakan risiko bisnis yang harus ditanggung, apalagi dari sisi kebijakan, publik harus diberikan kemudahan akses.

“Kalau kemudahan akses otomatis warga Bandung atau Jakarta akan bersemangat menggunakan Whoosh, tapi kalau sekarang ini ya minat masyarakat lama-lama menurun karena disamping jauh tidak efektif juga sampai kota Bandung,” kata Trubus.

Pesona kemegahan stasiun KA Whoosh baik di Jakarta atau Bandung, karena tahap awl bisa menjadi objek wisata bagi masyarakat. Jadi bisa memberikan pendapatan kalangan UMKM. 

“Satu sisi masyarakat juga enggak mau ngeluarin ongkos, masyarakat maunya sekali bayar 200 ribu sudah sampai ke kota Bandung, kalau pun nyambung lagi enggaj ongkos yang dikeluarin lagi gitu,” tambahnya. 
 

 

Back to top button