Ototekno

Telkomsel Umumkan Perombakan Direksi, Nugroho Ditunjuk Jadi Dirut Baru


Operator telekomunikasi, Telkomsel, baru saja resmi mengumumkan perombakan besar dalam jajaran direksinya, diprakarsai oleh pemegang saham utamanya, Telkom dan Singtel. Perubahan ini mencakup penunjukan Nugroho sebagai Direktur Utama baru Telkomsel, menggantikan Hendri Mulya Syam, efektif mulai 8 Desember 2023. Nugroho, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Network, akan digantikan oleh Indra Mardiatna.

Dalam perubahan ini, Telkomsel juga menyambut Sarwoto Atmosutarno sebagai Komisaris baru, menggantikan Nanang Pamuji Mugasejati sejak 1 Desember 2023. Sarwoto, yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama Telkomsel dari 2009 hingga 2021, saat ini juga menjabat sebagai Ketua Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) dan Staf Khusus Menkominfo.

Berikut adalah susunan lengkap jajaran direksi dan komisaris Telkomsel setelah perombakan:

– Komisaris Utama: Wishnutama Kusubandio
– Komisaris: Heri Supriadi, Yose Rizal, Sarwoto Atmosutarno, Yuen Kuan Moon, Anna Yip
– Direktur Utama: Nugroho
– Direktur Finance and Risk Management: Mohamad Ramzy
– Direktur Sales: Adiwinahyu Basuki Sigit
– Direktur Network: Indra Mardiatna
– Direktur Planning & Transformation: Wong Soon Nam
– Direktur Information Technology: Bharat Alva
– Direktur Marketing: Derrick Heng
– Direktur Human Capital Management: R. Muharam Perbawamukti

Dalam siaran persnya, Jumat (8/12/2023), penetapan susunan baru komisaris dan direksi ini diharapkan dapat memperkuat strategi Telkomsel sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan. 

Telkomsel berkomitmen untuk terus memperkuat ekosistem digital Indonesia yang inklusif, mengembangkan pemanfaatan teknologi terkini, serta meningkatkan performansi bisnis perusahaan. 

Selain itu, Telkomsel juga fokus pada visi untuk menjadi penggerak utama penyedia layanan dan solusi gaya hidup digital mobile kelas dunia yang terpercaya, serta berupaya melebihi ekspektasi penggunanya, menciptakan nilai bagi pemegang saham, dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Back to top button