Hangout

Tak Main-main, Inilah 6 Dampak Kebakaran Hutan, Mulai dari Kesehatan hingga Sektor Pariwisata

Sepanjang Januari hingga pertengahan Juni 2023, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaporkan luas kebakaran dan lahan (karhutla) di Indonesia mencapai 28.019 hektare dan melepaskan 2,84 juta emisi karbon dioksida.

Sementara itu, tercatat Januari-Desember 2022 terjadinya kebakaran hutan dan lahan mencapai 204.894 hektare. Meski angka tersebut turun 42,9 persen atau setara 153.973 hektar dibandingkan tahun sebelumnya (2021) yang tercatat hingga 358.867 hektare, namun Indonesia pernah mengalami kebakaran hutan paling parah pada 2019.

Mungkin anda suka

Pada 2019 tercatat kebakaran hutan dan lahan mencapai 1.649.258 hektare, yakni dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 529.267 hektare. Berdasarkan provinsinya, karhutla paling banyak terjadi di Nusa Tenggara Timur yang mencapai 70.637 dan Nusa Tenggara Barat mencapai 30.567 hektare pada 2020.

Kemudian diikuti dengan Kalimantan Barat yang mencapai 21.836 hektare dan Maluku serta Sumatera Barat yang mencapai 14.954 dan 9.832 hektare. Kebakaran tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor, mulai dari ulah manusia yang membakar lahan atau faktor kekeringan.

Melihat karhutla yang terus terjadi dari tahun ke tahun, ini memiliki dampak yang negatif bagi lingkungan maupun kesehatan. Ada pun beberapa dampak kebakaran hutan antara lain seperti berikut ini.

1. Rusaknya Ekosistem

Ekosistem yang Rusak Dampak Kebakaran Hutan
Foto: Gettyimages

Dampak kebakaran hutan yang pertama adalah rusaknya ekosistem flora dan fauna yang tumbuh dan hidup di hutan tersebut. Tak hanya itu, kebakaran hutan akan merusak keseimbangan alam sehingga fauna tersebut akan memaksa keluar dari habitatnya dan akan mengganggu pemukiman warga.

2. Menyebabkan Berbagai Penyakit

Gettyimages 1131355294 612x612 - inilah.com
Foto: Gettyimages

Dampak lainnya dari asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan adalah dapat menyebabkan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), asma, penyakit paru obstruktif kronik, penyakit jantung dan iritasi pada mata, tenggorokan, dan hidung.

Dikutip dari Greenpeace, berbagai penelitian telah menemukan bahwa kebakaran di lahan gambut yang terjadi di Indonesia menghasilkan polusi yang sangat merusak kesehatan. Kebakaran di lahan gambut menciptakan proporsi partikel halus (PM 2,5) yang lebih tinggi dibandingkan kebakaran hutan lainnya.

Bentuk partikel yang 30 kali lebih kecil dari rambut manusia, memungkinkan lebih mudah diserap dan merusak kesehatan.

3. Pemanasan Global, Perubahan Iklim, dan Bencana Alam

Dampak Kebakaran Hutan Bisa Terjadi Banjir
Foto: Gettyimages

Asap dan emisi gas karbon dioksida serta gas lainnya hasil dari kebakaran hutan yang menyebar ke udara, akan berdampak pada pemanasan global dan perubahan iklim. Kebakaran hutan akan menurunkan kemampuannya sebagai penyimpan karbon yang keduanya berpengaruh besar pada perubahan iklim dan pemanasan global.

Selain itu, kebakaran akan mengakibatkan hutan menjadi gundul sehingga tidak mampu lagi menampung cadangan air di musim hujan. Kemudian ini dapat menyebabkan tanah longsor atau banjir.

Hutan adalah wadah penahan air yang diperlukan dalam kelangsungan hidup manusia. Jika kebakaran hutan menghanguskan semuanya, secara otomatis tidak ada lagi yang bisa menahan air hujan atau kiriman dari pegunungan.

Sehingga, ketika pohon tak bisa lagi menampung cadangan air tanah (artesis), makhluk hidup akan sulit mendapatkan air bersih.

4. Alih Fungsi Hutan

Gettyimages 150187420 612x612 - inilah.com
Foto: Gettyimages

Kawasan hutan yang terbakar akan membutuhkan waktu yang lama kembali seperti sebelumnya. Bahkan sering kali hutan mengalami perubahan peruntukkan menjadi perkebunan atau padang ilalang. Pada akhirnya hutan tidak bisa lagi berfungsi seperti semula yang dapat menampung air serta memberikan udara yang lebih segar.

5. Hubungan Antar Negara dan Pariwisata

Florida, Usa - inilah.com
Foto: Gettyimages

Tidak hanya berdampak pada lingkungan sekitar saja, namun kebakaran hutan juga berdampak pada hubungan antar negara dan sektor pariwisata. Asap hasil kebakaran hutan akan terbawa angin hingga ke daerah lain bahkan hingga mencapai berbagai negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Selain itu, kebakaran hutan juga dapat berdampak pada pariwisata baik secara langsung ataupun tidak. Misalnya ditutupnya objek wisata hutan serta lingkungannya dan berbagai sarana pendukung lainnya seperti transportasi khususnya transportasi udara. Sehingga berkibat pada penurunan tingkat wisatawan secara nasional maupun internasional.

6. Hilangnya Mata Pencaharian Masyarakat

Hilangnya mata pencaharian masyarakat karena dampak kebakaran hutan
Foto: Gettyimages

Hutan yang terbakar akan menyebabkan hilangnya mata pencaharian seseorang yang menggantungkan hidup dari mengelolah hasil hutan seperti pengelolaan kayu dan lainnya.

Padahal sebanyak 10.465 desa yang berlokasi dalam Kawasan Gambut di region Sumatera, Kalimantan dan Pamasih menggantungkan hidupnya dari pengelolaan hasil hutan.

Back to top button