Market

Proyek IKN dan Kereta Cepat China Jalan Terus di Tengah Penderitaan Rakyat

Warga dunia maya mengecam keras sikap pemerintah Jokowi yang enjoy dengan mega proyek IKN Nusantara dan kereta Cepat China, sementara rakyat menderita karena kenaikan harga BBM.

Disampaikan analis data dari Continuum Data Indonesia, Natasha Yulian, pihaknya melakukan analisis percakapan di media sosial (medsos) yakni Twitter selama 9 Agustus-11 September 2022, bertepatan dengan momentum kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Hasilnya mungkin tidak terlalu mengejutkan. Karena, 891.000 pembicaraan mempersoalkan kenaikan harga BBM dari 424.000 akun, dengan mengecualikan cuitan media dan buzzer.

Natasha menjelaskan, sebanyak 92,3 persen warganet memberikan respons negatif atas kenaikan harga BBM. Karena perekonomian rakyat belum pulih benar dari pandemi COVID-19, namun harus menerima beban baru. Di sisi lain, sebanyak 7,7 persen warganet mendukung kebijakan pemerintah tersebut.

“Kalau ada peribahasa sudah jatuh tertimpa tangga, sedangkan [kondisi kenaikan harga BBM saat] ini belum bangun sudah tertimpa tangga,” ujar Natasha dalam diskusi daring bertajuk “BBM Naik, Apa Dampaknya terhadap Komoditas Lain” yang digelar Indef, Kamis (15/9/2022).

Selain itu, warganet merespons negatif alasan pemerintah menaikkan harga BBM yang terkait dengan anggaran subsidi dan keuangan negara. Pasalnya, pemerintah masih tetap meneruskan proyek IKN Nusantara dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), yang menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Natasha menjelaskan, warganet kesal atas keputusan pemerintah yang menaikkan harga BBM hingga mengaitkannya dengan proyek IKN dan kereta cepat. Warganet menilai bahwa semestinya pemerintah memaksimalkan penggunaan uang negara untuk membantu masyarakat, bukan proyek infrastruktur yang tidak signifikan manfaatnya.

“Masyarakat media sosial mempertanyakan urgensi dari proyek infrastruktur ini ketimbang mengurangi subsidi BBM. Ada juga yang protes apa manfaatnya kereta api cepat jika penikmatnya adalah masyarakat menengah ke atas, sedangkan masyarakat kecil dikorbankan,” ujar Natasha.

Continuum mencatat bahwa terdapat 13.606 perbincangan mengenai IKN dan 7.089 perbincangan mengenai kereta cepat. Perbincangan itu muncul dari akun individu, yang mencerminkan perbincangan organik masyarakat melalui platform media sosial.

Back to top button