News

Tak Ingin Jakarta Dikepung Pengemis, Alasan Satpol PP Razia Ribuan PPKS

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta merazia ribuan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) jelang Idul Fitri 1444 Hijriah. Kasatpol PP DKI Jakarta, Arifin mengatakan tak ingin bulan Ramadan dijadikan momentum pengemis untuk minta-minta.

“Makanya kita tidak ingin Jakarta dikepung oleh pengemis yang memanfaatkan momentum bulan Ramadan. Yang mungkin juga sebetulnya mereka tidak semuanya juga orang yang tidak mampu, tapi beberapa kali kita tahu bahwa ternyata pendapatan pengemis justru lebih besar daripada pekerjaan formal lain,” kata Arifin di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (12/4/2023).

Arifin tidak ingin masyarakat menjadi malas dan pengemis. Apalagi minta-minta di arena instan pinggiran jalan ataupun tempat keramaian. “Ya kita juga tidak menginginkan masyarakat kita menjadi malas, menjadi pengemis, di sentral ekonomi, pasar-pasar belanja kemudian juga tempat ibadah, masjid dan lain sebagainya,” tambah dia.

Ia menyebut penjaringan PPKS tahun ini lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya. Dari penjaringan tersebut ditemukan paling banyak adalah gelandangan. “Penurunan malah, karena memang di bulan Februarinya kita sudah lakukan penjangkauan. Di bulan Februari lebih dari 1200. Kesini sudah dibawah 1000. Dibandingkan dengan tahun lalu, lebih sedikit yang sekarang,” jelas Arifin.

Sebelumnya, Satpol PP DKI Jakarta telah mengamankan 2.086 PPKS periode bulan Februari dan April 2023. Kepala Satpol PP, Arifin mengatakan akan menyerahkan ke panti sosial.

Arifin mengatakan kebanyakan PPKS yang terjaring tersebut merupakan gelandang dan pengemis sebanyak 584 orang. “Saya sampaikan juga bahwa jumlah PPKS yang terus menerus kita lakukan itu jumlahnya sudah ada 2086 orang. PPKS yang dijangkau oleh Satpol PP kemudian diserahkan ke panti-panti sosial,” tuturnya.

Back to top button