Market

Tak Habis 7 Turunan, Ini Daftar Perusahaan Milik Jusuf Kalla

Ketua Umum Partai Golkar periode 2004-2009 Jusuf Kalla tegas menolak rencana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk melengserkan Airlangga Hartarto dari kursi ketua umum.

Usulan Munaslub sebelumnya datang dari sejumlah kader Golkar lantaran Airlangga dianggap gagal memimpin partai menjelang pemilu 2024.

Namun, Jusuf Kalla menyebut Munaslub hanya akan menurunkan harkat dan martabat Golkar dan seharusnya kader Golkar bersatu guna memenangkan pemilu.

Harga Ketua Umum Golkar Rp600 Miliar

Jusuf Kalla turut membeberkan ongkos sebagai syarat menjadi ketua umum. Kalla mengungkapkan, biaya menjadi ketua umum Golkar mencapai Rp600 milliar.

“Kalau sekarang Anda menjadi ketua umum Golkar, jangan harap kalau Anda tidak punya modal Rp600 miliar,” kata Jusuf Kalla dalam seminar bertajuk Pemuda untuk Politik di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (31/7/2023).

Tidak hanya Golkar, menurut Kalla, hampir semua parpol mematok harga tinggi untuk jabatan ketua umumnya.

1296732161 - inilah.com
Jusuf Kalla dan Istrinya Mufidah Jusuf Kalla (Foto: Instagram Mata Najwa)

Jusuf Kalla mengatakan ongkos menjadi ketua umum Rp600 miliar. Sementara ia menjabat ketua umum partai Golkar selama 5 tahun sejak 2004 hingga 2009. Lalu berapa harta Jusuf Kalla sehingga mampu menjabat Ketua Umum Partai Golkar begitu lama?

Jusuf Kalla sebelum malang melintang di dunia perpolitikan adalah seorang pengusaha sukses. Bakat berwirausahanya menurun dari keluarganya yang memiliki gurita bisnis di kampung halamannya di Sulawesi Selatan.

Kalla melanjutkan bisnis keluarga dengan membangun bisnis di sektor transportasi dan logistik, otomotif, dan konstruksi.

Berikut daftar perusahaan milik Jusuf Kalla:

1. Transportasi dan Logistik

Hadji Kalla dan Hajjah Athirah Kalla memulai bisnis di bidang perdagangan tekstil, yang kemudian meluas ke bidang transportasi dengan menyediakan bus antar kota, Cahaya Bone.

Saat ini Cahaya Bone melayani berbagai rute hampir di seluruh Sulawesi. Kini perkembangan bisnis Grup Kalla di bidang transportasi dan logistik telah berkembang dengan memiliki Kalla Lines (armada kapal), Kalla Transport yang melayani rental untuk instansi pemerintahan, BUMN, BUMD, dan Swasta, serta Kalla Logistics (general warehouse).

2. Otomotif

Hadji Kalla menyerahkan kepemimpinan bisnisnya ke Jusuf Kalla pada 1967. Di bawah kepemimpinan sang anak, perusahaan ini mulai menjadi importir Toyota di bawah naungan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) PT Toyota Astra Motor.

Unit bisnis lainnya, yakni Kalla Kars juga menjadi salah satu dealer resmi Jeep, Benelli, Keeway dan BMW dengan layanan penjualan, purna jual dan aksesori di Sulawesi.

Selain itu, adapula OtoXpert merupakan brand bengkel terbaru dari Kalla Automotive.

3. Konstruksi

Keluarga Kalla juga mendirikan PT Bumi Karsa untuk menangani jasa konstruksi pada 1969. Jasa konstruksi yang dihasilkan antara lain jalan, jembatan, bendungan, irigasi, pelabuhan, pusat perbelanjaan, gedung perkantoran, sekolah, universitas, rumah sakit, pabrik dan proyek strategis nasional.

Selain itu, salah satu unit bisnis lainnya adalah Kalla Aspal, perusahaan agen aspal curah, berdiri sejak 1988, pihaknya melayani pembangunan infrastruktur di seluruh pelosok Indonesia Timur.

Harta Jusuf Kalla

Jusuf Kalla terakhir kali melaporkan harta kekayaannya ke KPK pada tahun 2018. Jumlahnya Rp900.837.737.179 atau Rp900 miliar. Angka ini hampir mendekati Rp1 triliun.

Harta Jusuf Kalla itu meliputi:

  • Surat berharga Rp77 miliar
  • Kas setara kas Rp21 miliar
  • Harta lainnya Rp543 miliar
  • Tanah dan bangunan Rp263 miliar
  • Kendaraan Rp975 juta
  • Harta bergerak lainnya Rp3,2 miliar

Jusuf Kalla juga tercatat tidak memiliki utang dalam laporannya ke KPK pada 2018. Namun belum diketahui jumlah harta terbaru mantan wakil presiden 2 periode itu.

Back to top button