Market

Jelang Beroperasi, Kereta Cepat Jakarta Bandung Latihan Kedaruratan Bagi Petugas

Rangkaian persiapan jelang operasional Kereta Api Cepat relasi Jakarta-Bandung, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengadakan kegiatan pelatihan tanggap darurat bagi petugas.

Targetnya untuk meningkatkan keahlian dan kompetensi petugas melalui simulasi dalam berbagai kondisi darurat. Pelatihan itu digelar Selasa (25/7/2023) pekan ini.

“Pelatihan ini diharapkan dapat membentuk dan mengasah kemampuan dalam penanganan kedaruratan perjalanan KA Cepat. Petugas KA Cepat harus dapat bertindak dengan efisien dan terstruktur apabila terjadi insiden, kendala operasional atau kondisi darurat dalam operasional KA Cepat,” kata General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa dalam keterangan resmi PT KCIC, Jumat (28/7/2023).

Dalam kegiatan pelatihan kedaruratan ini, ada tiga skenario kondisi kedaruratan yang disimulasikan. Yakni kondisi kedaruratan di area Stasiun/Peron, di atas KA Cepat saat berada di jalur layang, dan saat berada di terowongan.

Pada pelatihan ini, seluruh petugas KA Cepat yang terlibat adalah petugas di stasiun, maupun petugas yang berjaga selama dalam perjalanan. Seperti Petugas Peron, Pelayanan penumpang, Kondektur, Pramugari, Masinis, pengamanan, dan lainnya.

“Seluruh petugas terkait diberikan pelatihan sebagai bentuk konsistensi KCIC dalam mengasah kemampuan para personilnya agar dapat tanggap mengelola dan menangani kondisi darurat,” ujar Eva.

Para tenaga ahli dari China didatangkan langsung memberikan materi, yang menjadi bagian dari proses alih pengetahuan atau transfer knowledge kepada SDM Indonesia. Dengan pembekalan jelang beroperasi, para petugas bisa menangani kondisi darurat serta memberikan ketenangan dan kenyamanan selama proses evakuasi penumpang.

Eva menambahkan, KCIC sangat berharap kejadian yang sesungguhnya tidak terjadi. Namun untuk mempersiapkan kondisi darurat, seluruh petugas akan dibekali pengetahuan yang dibutuhkan.

“Keamanan dan kenyamanan penumpang adalah prioritas utama KA Cepat. Untuk itu pelatihan ini bukanlah program singkat yang hanya terjadi sekali. Secara bertahap SDM KA Cepat akan terus ditingkatkan dan mendapatkan pelatihan lainnya untuk memastikan operasional KA Cepat aman dan nyaman bagi penumpang,” tutur Eva.

Sebelumnya, KCIC bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, melakukan uji coba pertama untuk sarana dan prasarana Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan izin operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Uji coba sarana KCJB dimulai dari pengujian rancang bangun dokumen, pengujian rancang bangun fisik, hingga akhirnya dilakukan uji fungsi.

Eva menjelaskan, pengujian rancang bangun dokumen adalah proses untuk mengecek kesesuaian dokumen proyek dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Penyelenggaraan Kereta Api Kecepatan Tinggi.

Sedangkan pengujian rancang bangun fisik adalah pengecekan kesesuaian kondisi di lapangan dengan dokumen proyek maupun Permenhub no 7.

“Yang terakhir adalah uji fungsi yaitu pengetesan fungsi prasarana dengan berbagai parameter yang telah ditentukan,” ujar Eva.

Sementara pengujian prasarana KA Cepat, dibagi menjadi dua aspek yaitu pengujian jalan dan bangunan, serta pengujian fasilitas operasi.

Pengujian jalan dan bangunan meliputi jalur KA Cepat di emplasemen maupun petak jalur, jembatan, serta terowongan. Adapun untuk jalur KA Cepat, objek yang diuji di antaranya rel, wesel, bantalan rel, penambat, dan lainnya. Sedangkan untuk pengujian fasilitas operasi meliputi persinyalan, telekomunikasi, dan kelistrikan.

Back to top button