Market

Menhan Prabowo: Proyek Food Estate Lindungi Pangan Rakyat

Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto menjelaskan, proyek lumbung pangan atau food estate adalah salah satu langkah pemerintah melindungi kepentingan rakyat di sektor pangan.

Tentu saja, kata dia, tujuannya mulia yakni menciptakan kemandirian dan ketahanan pangan bagi Indonesia. Hanya saja, ketika banyak hambatan atau rintangan, harus ada langkah mitigasi untuk mengantisipasinya.

“Harus dimitigasi. Harus lindungi rakyat. Akan tetapi, ketika ada masalah, ada konsekuensi, jadi jangan berbuat,” kata Prabowo saat menanggapi pertanyaan Najwa Shihab dalam sesi wawancara di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta, yang rekamannya disiarkan Tim Media Prabowo Subianto dan Humas Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di Jakarta, Jumat (30/6/2023).

Prabowo mengatakan, proyek lumbung pangan merupakan salah satu bentuk antisipasi pemerintah terhadap ancaman krisis pangan.
Ada 80 juta hektare (ha) lahan yang rusak dan tidak produktif, sehingga saat itu pihaknya mengusulkan memfungsikan tanah-tanah tersebut untuk menghasilkan pangan dan energi.

“Kita bisa dapat energi dari tanaman biofuel dan sebagainya. Kalau tanah itu tidak digunakan, toh juga banyak konsensi-konsesi hutan dikasih ke perusahaan-perusahaan swasta untuk kepentingan komersial. Nah, pendekatan kami adalah ini untuk kepentingan pangan dan energi, mengamankan kepentingan rakyat,” kata Prabowo.

Ia mengatakan bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan lembaga dunia lainnya meramalkan negara-negara bakal menghadapi tiga krisis, yaitu krisis pangan, krisis energi, dan krisis air bersih.

“Jadi, waktu itu setelah kami analisis, ini 3–4 tahun yang lalu, kami melihat bahwa untuk mengamankan Indonesia dari krisis ini kita harus mengamankan pangan dan energi, salah satu jalan keluar yang mutlak adalah food estate,” kata Ketum Gerindra itu.

Dalam perjalanannya, beberapa organisasi lingkungan dan organisasi masyarakat sipil menunjukkan ada dampak pada lingkungan dan kehidupan masyarakat adat akibat proyek tersebut. Menurut Prabowo, masalah-masalah itu juga tidak dapat dianggap ringan, dan harus diselesaikan. “Kita juga harus menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup. Ini sangat penting,” kata Prabowo.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah pusat dalam pelaksanaan proyek lumbung pangan juga memperhatikan aspek-aspek tersebut melalui arahan-arahan dan petunjuk dari pemerintah daerah setempat, kepala-kepala suku, dan kepala-kepala masyarakat adat setempat. “Ini kami ikuti,” kata Prabowo.

Prabowo pun mengajak semua pihak untuk mewaspadai upaya-upaya yang menghambat pemerintah menciptakan swasembada atau kemandirian pangan. Pasalnya, tanpa ada kemandirian pangan, Indonesia akan mudah didikte dan dikendalikan oleh negara lain.

“Kita harus punya produksi pangan sendiri. Kita tidak boleh tergantung pada bangsa lain karena kita mau merdeka. Bagaimana negara merdeka kalau dia tidak bisa memberi makan kepada rakyatnya,” kata Prabowo.

Prabowo mengatakan, pihaknya akan menempuh langkah-langkah untuk mewujudkan proyek lumbung pangan nasional itu. “Saya ini orang yang loyal. Saya tidak akan mungkin mengeluh dan sebagainya. Jadi, saya kembali pada what is possible,” kata dia.

Back to top button