Arena

PSSI Desak Perbaikan Rumput GBK Demi Citra Indonesia di Mata Dunia


Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menuntut peningkatan keseriusan dari pihak Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPK-GBK) terkait kondisi lapangan yang menjadi sorotan saat pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Timnas Indonesia dan Vietnam. Kritikan terhadap kondisi rumput Stadion Utama GBK yang tidak optimal telah menimbulkan kekhawatiran tentang citra Indonesia di kancah internasional.

“Saya sudah meminta keseriusan daripada GBK untuk masalah rumput. Karena jangan sampai muka Indonesia dilihat tidak baik di dunia karena ini pertandingan yang disiarkan di dunia karena ini kualifikasi Piala Dunia,” ujar Erick Thohir, yang lebih dikenal dengan panggilan Etho, menyoroti pentingnya memperbaiki kondisi lapangan sebagai representasi negara di mata internasional.

Menanggapi masalah ini, pihak PPK-GBK telah berkomitmen untuk segera melakukan perbaikan dan perawatan maksimal terhadap lapangan, guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. 

Dia mengungkapkan bahwa Timnas Indonesia akan kembali bertanding di GBK pada bulan Juni 2024, memberikan waktu bagi pengelola untuk memenuhi janjinya dalam mempersiapkan kondisi lapangan yang lebih baik.

Permasalahan rumput GBK juga mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo, yang telah menugaskan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, untuk membantu proses perbaikan. 

Namun, Erick menekankan bahwa tanggung jawab utama tetap berada pada pihak pengelola GBK.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, juga mengkritik kondisi lapangan yang kurang ideal, mengingatkan PPK-GBK tentang pentingnya pemeliharaan dan perawatan venue olahraga. 

Dito menyarankan agar lapangan distertilisasi beberapa minggu sebelum pertandingan besar dan mencari solusi untuk perawatan yang lebih efisien dan cepat.

Kondisi rumput GBK yang menjadi sorotan ini bukan hanya soal estetika, tetapi juga berpengaruh terhadap kualitas permainan dan keselamatan para pemain. Inisiatif Erick Thohir dan desakan dari berbagai pihak diharapkan dapat memicu perbaikan yang signifikan, agar Stadion Utama Gelora Bung Karno dapat kembali menjadi venue bertaraf internasional yang membanggakan Indonesia.

Back to top button