Market

Ekonomi Mentok 5 Persen, Sri Mulyani Sebut Itu Prestasi

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membanggakan Indonesia sebagai negara yang ekonominya pulih cepat dari pandemi COVID-19. meski angkanya tak jauh-jauh dari 5 persen.

Sri Mulyani memaparkan data perkembangan ekonomi nasional yang memasuki tren naik pasca pandemi COVID-19. “Pemerintah bersama-sama DPR dan segenap lapisan masyarakat berhasil menjaga perekonomian Indonesia tetap solid. Mampu pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat pada masa pandemi. Serta konsisten menjalankan agenda reformasi struktural dalam satu dekade terakhir,” tutur Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR, Jakarta, Jumat (19/5/2023).

Sri Mulyani membeberkan data pertumbuhan ekonomi global dalam sepuluh tahun terakhir, hanya berkutat di level 3,1 persen. Sebelumnya sempat lebih tinggi yakni 4,3 persen. Tak beda dengan pertumbuhan ekonomi China yang terjung bebas dalam dekade ini, dari 10,6 persen menjadi 6,2 persen.

Bagaimana dengan Indonesia? Sebelum pandemi COVID-19, atau 2019, ekonomi bertumbuh 5,4 persen. Di atas rata-rata dunia sebesar 3,7 persen. Saat pandemi, perekonomian Indonesia sempat terkontraksi.

“Dampak pandemi COVID-19 di seluruh dunia yang terjadi mulai 2020, aktivitas ekonomi mengalami kontraksi. Indonesia juga mengalami kontraksi 2,1 persen,” tutur Sri Mulyani.

Meski ekonomi Indonesia tersungkur saat COVID-19, Sri Mulyani, menyebut relatif masih beruntung ketimbang sejumlah negara di kawasan ASEAN. Bandingkan saja, Filipina perekonomiannya mengalami anjlok hingga minus 9,5 persen. Atau Thailand yang ambruk hingga minus 6,2 persen, Malaysia minus 5,5 persen, dan Singapura minus 3,9 persen.

Selain kontraksi ekonominya rendah, kata Sri Mulyani, Indonesia tergolong lebih cepat bangkit di kalangan negara-negara di ASEAN. “Perekonomian Indonesia mampu pulih cepat. Setahun kemudian, atau pada 2021, tumbuh 3,7 persen. Berlanjut pada 2022, ekonomi lelesat lagi menjadi 5,3 persen,” terang Sri Mulyani.

Pencapaian ini, lanjut Sri Mulyani, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang mampu pulih cepat dari ‘tekanan’ pandemi COVID-19. “Dibandingkan banyak negara di dunia, Indonesia termasuk negara yang pulih cepat dari tekanan COVID-19,” ungkapnya.

Sri Mulyani, sah-sah saja bangga. Namun kalau membuka lembaran lama, tentunya harus malu. Lantaran, pertumbuhan ekonominya lebih oke.

Sebut saja dua periode pemerintahan SBY (2004-2013), ekonomi bertumbuh 5,78 persen. Sedangkan era Jokowi yang hampir mengakhiri dua periode (2014-2022), ekonomi hanya mampu tumbuh di bawahnya, yakni 4,12 persen.

Seharusnya bisa lebih tinggi lagi. Karena, Sri Mulyani bukanlah menteri pendatang baru. Dia pernah menjabat menteri keuangan di era SBY, yakni 2005 hingga 2010.

Back to top button