News

Umat Muslim Boleh Gelar Bukber Ramadan tetapi Dilarang Ngobrol, Warganet: Pakai Telepati

Satgas COVID-19 mengimbau agar masyarakat khususnya umat muslim tetap disiplin protokol kesehatan yang akan menjalani ibadah puasa pada Ramadan 2022. Dengan pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), kebiasaan buka puasa bersama atau bukber nantinya sudah bisa dilakukan, hanya saja dengan beberapa catatan.

Juru bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menjelaskan sebagai contoh bukber dilakukan sambil menjaga jarak. Selain itu tidak perlu juga mengobrol dan jangan lupa cuci tangan saat makan.

“Kalau buka puasa bersama sebaiknya dijaga jarak yang cukup dan tidak usah berbicara pada saat makan. Jangan lupa cuci tangan sebelum makan supaya kita betul-betul bersih dan sehat,” kata Wiku dalam keterangannya, seperti dikutip pada Selasa (29/3/2022).

“Jadi semua bisa dilakukan asal betul-betul adaptasinya dengan protokol kesehatan,” lanjutnya.

Satgas COVID-19 bekerja sama dengan Kementerian Agama dan pemerintah daerah berusaha memastikan bahwa masyarakat memahami situasi COVID-19 di lingkungan masing-masing. Tiap daerah mungkin memiliki level PPKM berbeda sehingga semua pihak diharap Wiku bisa saling mengingatkan.

Peneliti Kebijakan Publik IDP-LP, Riko Noviantoro turut menanggapi aturan ini menurutnya tidak jelas dan ia memahami ketakutan Satgas dalam situasi COVID-19 yang sewaktu-waktu bisa naik lagi.

“Pemerintah juga sudah buka jalur mudik”, katanya.

Imbauan ini pun sontak mendapat komentar dari berbagai komentar warganet di media sosial Twitter.

Akun @MRFKN285 misalnya memberi komentar jika menyarankan warga untuk melakukan buka puasa secara daring saja, “mungkin zoom meeting lebih baik :)” cuit akunnya.

@TechmenID menimpali “kumpul bukber, ngobrolnya by watsap aja problem solved”
@dodancuk “Pakai Telepati” lanjut akun lain menimpali.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button