News

Menanti Terpilihnya Pemimpin Baru

Gegap gempita jagat politik mewarnai perjalanan Indonesia sepanjang 2023 ini. Berbagai peristiwa politik besar terjadi. Di tahun ini lahir tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden. Ketiga pasangan itu masing-masing Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3. 

Mereka telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Senin (13/11/2023), sebagai peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024. Selain muncul tiga pasangan capers-cawapres, KPU

Munculnya tiga paşangan capres-cawapres itu melalui pergulatan politik yang keras penuh dinamika. Pada pasangan Anies-Muhaimin yang diusung Koalisi Perubahan sebelum didaftarkan ke KPU terjadi kegemparan lantaran Partai Demokrat menarik dukungan terhadap Anies Baswedan setelah Muhaimin Iskandar dipilih sebagai pendamping Anies sebagai bakal cawapres. Muhaimin bersama partainya, PKB sebelumnya berada di poros koalisi Partai Gerindra yang mengusung Prabowo Subianto sebagai capres.

Dengan PKB bergabung ke Koalisi Perubahan bersama Partai NasDem dan PKS, Demokrat loncat ke Koalisi Indonesia Maju yang dimotori Gerindra. Perpindahan posisi kedua parpol itu bagi kubu Koalisi Perubahan dinilai lebih menguntungkan untuk membantu perolehan suara Anies karena PKB memiliki basis massa kaum Nahdliyin terutama di wilayah Jateng dan Jatim ketimbang Demokrat.

Tak lama setelah dilakukan deklarasi Anies-Cak Imin (AMIN) di Hotel Majapahit, Surabaya, Jatim pada Sabtu (2/9/2023), PDI Perjuangan yang mengusung kadernya Ganjar Pranowo sebagai capres di Istana Batutulis, Bogor, Jabar pada Jumat (21/4/2023), selanjutnya menetapkan pendampingnya, yaitu Mahfud Md di Kantor DPP PDIP di Jakarta pada Selasa (18/10/2023). 

Terpilihnya Mahfud ini menyingkirkan Sandiaga Uno yang sebelumnya kerap disebut-sebut menjadi pendamping Ganjar setelah partainya, PPP bergabung paling awal ke koalisi PDIP. Berbeda dengan dua kubu capres-cawapres lainnya, poros koalisi PDIP dalam mendeklarasikan capres dan cawapres tak diwarnai kegaduhan.

Di kubu Prabowo, terpilihnya Gibran yang merupakan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi cawapres diwarnai kegaduhan luar biasa terkait terbitnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK). MK yang dipimpin Anwar Usman yang merupakan paman dari Gibran memutuskan untuk  menerima uji materiil Pasal 169 huruf q Undang-undang nomor 7 tahun 2017 mengenai batas usia minimal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), sehingga Gibran dapat melenggang menjadi cawapres.

Gelombang protes pun bermunculan dengan terbitnya putusan MK yang dinilai oleh publik sarat nepotisme. Bahkan di masyarakat MK dipelesetan menjadi Mahkamah Keluarga. Dengan putusan MK yang kontroversial itu, berbuntut pada Anwar Usman dicopot sebagai Ketua MK melalui sidang Majelis Kehormatan MK atau MKMK.

Tebar Optimisme

Tiga pasangan capres-cawapres sudah menebar optimisme bakal memenangi pertarungan Pemilu 2024. Bahkan entah apakah saking optimistisnya, kubu Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan kubu Capres-Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md menargetkan dapat memenangi satu putaran. Padahal ajang pesta demokrasi lima tahunan kali ini diikuti oleh tiga paslon. Lantas bagaimana dengan Capres-Cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang biasa disingkat dengan nama paslon AMIN?

Secara pribadi Anies tampaknya lebih realistis mengingat sangat berat atau secara kalkulasi politik mustahil ada paslon yang bisa memenangi Pilpres 2024 dengan satu putaran. Karena itu, Anies mengaku tidak pernah memikirkan untuk dapat menang satu putaran. “Kalau ditanya saya memang mindset-nya dua putaran, Enggak pernah satu putaran,” ujar Anies baru-baru ini saat acara 'Desak Anies' di Lampung, Kamis (7/12/2023).

Selain karena Pilpres 2024 diikuti oleh tiga paslon, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengaitkan dengan hasil berbagai survei yang menempatkan dia dan Muhaimin selalu di posisi buncit selama ini. “Survei saya dinomor berapa? Kami selalu disurvei nomor 3,” ucap Anies.

Namun begitu, Anies meyakini tetap bakal bisa memenangi Pilpres 2024 lantaran pada Pilkada DKI Jakarta 2017 juga selalu berada pada posisi buncit dalam survei, namun kenyataan menjadi pemenang. “Dulu di Jakarta juga begitu, terus disurvei nomor 3, eh pas pilkada nomor 2, abis itu nomor 1. InsyaAllah menang.”

Berdasarkan hasil berbagai lembaga survei selama ini, elektabilitas AMIN selalu berada di posisi buncit. Sementara Prabowo-Gibran merajai hasil survei dan posisi kedua ditempati Ganjar-Mahfud. Menjelang akhir tahun ini pun sejumlah lembaga survei masih menempatkan Prabowo-Gibran di posisi teratas, bahkan semakin jauh mengungguli pasangan calon Ganjar-Mahfud di peringkat kedua, dan kemudian Anies-Muhaimin.

Hasil survei terbaru dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang dirills pada Desember 2023 mengungkapkan bahwa elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming unggul dengan 42,9 persen, lalu disusul Ganjar Prabowo-Mahfud Md di peringkat dua persen kemudian pasangan Anies-Muhaimin. “Elektabilitas pasangan capres dari tiga paslon di urutan pertama, Prabowo-Gibran 42,9 persen, lalu Ganjar-Mahfud 24,9 persen, dan Anies-Muhaimin 24 persen,” kata Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa dalam keterangannya di Jakarta pada Senin (11/12/2023).

Adapun hasil survei nasional Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 3-5 Desember 2023 mendapati bahwa elektabilitas pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming unggul dibandingkan dua paslon lain. 

“Pada Desember 2023 ini, survei kami menemukan bahwa pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran, itu angka elektabilitasnya atau dukungan masyarakat ada di angka 45,6 persen,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Minggu (10/12/2023). Sementara itu, pasangan calon Ganjar Pranowo-Mahfud Md menyusul di posisi kedua dengan elektablitas 23,8 persen, sedangkan Anies-Muhaimin berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 22,3 persen.

Hasil survei dari Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) terbaru pada Desember ini juga mengungkapkan bahwa Prabowo-Gibran  berada di posisi pertama dalam survei elektabilitas atau keterpilihan di Pulau Jawa dengan 34,2 persen. 

“Peringkat kedua ditempati Ganjar-Mahfud dengan elektabilitas 30,7 persen dan disusul Anies-Muhaimin dengan raihan elektabilitas 26,3 persen,” kata Direktur Eksekutif ASI Ali Rif'an dalam rilis survei ASI bertajuk Peta Elektoral Pilpres 2024 di Jakarta Pusat, Senin (11/12/2023). Ali Rif'an menjelaskan alasan melakukan survei secara khusus dilakukan di Pulau Jawa karena setengah pemilih di Pemilu 2024 berada di Pulau Jawa.

post-cover

Pemilu Jujur dan Berintegritas

Pemilu kali pun diwarnai berbagai peringatan, dari mulai masalah netralitas aparat keamanan hingga aparatur sipil negara (ASN). Bayang-bayang terjadinya kecurangan menghantui Pemilu 2024 di tengah gerakan untuk menghasilkan pemilu yang jujur, adil, terbuka, dan berintegritas.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif mengawal seluruh tahapan Pemilu 2024 agar berjalan jujur dan adil. Dari sekarang kita ciptakan bersama agar ketidakjujuran, ketidakterbukaan, dan ketidakadilan (Pemilu 2024) tidak terjadi,” kata Haedar di Yogyakarta, beberapa waktu lalu.

Haedar menekankan, seluruh elemen masyarakat perlu bersinergi untuk terus menyuarakan agar Pemilu 2024 berintegritas dengan menerapkan prinsip jujur dan adil.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengingatkan pentingnya proses pemilu yang berfokus pada isu-isu kunci dan perilaku demokratis. Hal itu disampaikan Wapres pada sebuah acara diskusi bertajuk “Publik Harus Awasi Pemilu”, yang ditayangkan Rabu (27/12/2023).

“Saya kira yang penting itu memang tidak ada perilaku-perilaku yang kurang demokratis, baik dari penyelenggara pemilu, dari aparat, termasuk dari peserta pemilu itu sendiri, jangan ada juga perilaku yang tidak sehat. Kalau semua berjalan baik, saya kira diharapkan hasilnya juga baik,” kata Wapres.

Wapres juga menggarisbawahi perlunya penguatan isu-isu krusial yang menjadi tantangan bangsa Indonesia sebagai tema kampanye. Termasuk dalam penyelenggaraan debat calon presiden dan wakil presiden, menurutnya, perlu adanya tanya jawab terfokus, seperti terkait masalah HAM, demokrasi, pendidikan, dan kemiskinan.

Masyarakat, terutama mahasiswa juga dituntut memiliki kesadaran secara aktif untuk mengawal proses pemilu. “Partisipasi aktif tersebut khususnya ditujukan kepada para pemilih muda, termasuk mahasiswa, yang akan mendominasi suara pemilih pada Pemilu 2024,” kata anggota Komisi Informasi (KI) Provinsi DKI Jakarta, Harry Ara Hutabarat, ketika menjadi pembicara gelar wicara di Kampus FISIP UI Depok, Jawa Barat, baru-baru ini.

Berdasarkan data Daftar Pemilih Tetap KPU pada Juli 2023, 52 persen pemilih 2024 merupakan pemilih muda. Pemilih berusia 17-30 tahun mencapai 31,23 persen atau sekitar 63,9 juta jiwa, dan pemilih berusia 31-40 tahun sebanyak 20,7 persen atau sekitar 42,4 juta jiwa.

“Partisipasi publik terutama mahasiswa sebagai agen perubahan ikut andil untuk membentuk masa depan Indonesia yang lebih baik,” kata Hutabarat.

Kini, seluruh rakyat Indonesia menunggu momen bersejarah dari sebuah perjalanan bangsa akan terpilihnya Presiden dan Wakil Presiden RI ke-9 pada pesta demokrasi yang digelar pada 14 Februari 2024. Tentunya, semuanya mengharapkan lahirnya pemimpin baru dari hasil pemilu yang  jujur, adil, terbuka, dan berintegritas.

 

 

Back to top button