News

Belasan Sekolah dan Masjid Rusak Parah Diterjang Banjir Bandang di Wajo Sulsel


Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan belasan rumah dan fasilitas publik di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel) rusak berat akibat banjir bandang.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya yang diterima di Jakarta Senin (6/5/2024), mengatakan, jumlah rumah warga yang rusak total ada 13 unit, enam di antaranya rusak berat hingga nyaris tidak bisa ditempati lagi setelah dilanda banjir.

Selanjutnya, kerusakan berat juga melanda fasilitas publik, di antaranya berupa bangunan gedung atau fasilitas pendidikan (2 unit), bangunan tempat ibadah (11 unit), bangunan gedung kesehatan (5 unit), dan kantor (13 unit).

“Sedangkan data terkini yang dihimpun, banjir juga masih merendam sepanjang 5,28 kilometer jalan, termasuk seluas 1.818,5 hektare lahan, kebun 443 hektare, dan tambak 205 hektare,” katanya.

BNPB belum dapat melaporkan kondisi terkini dampak dari kerusakan yang ditimbulkan itu, karena tim masih bertugas mendata dan mengevakuasi warga terdampak masing-masing di Kecamatan Keera dan Pitumpanua, Kabupaten Wajo.

Kendati demikian, ia menyebutkan, data BNPB mencatat ada sebanyak 3.954 keluarga atau 12.931 orang warga yang terdampak banjir, satu orang di antaranya meninggal dunia.

Warga korban banjir tersebut tersebar di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Keera dan Pitumpanua.

Sebagian besar warga terdampak berasal dari sejumlah desa di Kecamatan Pitumpanua yang sampai saat ini masih terendam banjir, seperti di Desa Awo Awota, dan Desa Jauh Pandang.

Abdul menyatakan, BNPB melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga masih berusaha menyalurkan bantuan logistik berupa barang kebutuhan pokok (makanan, air bersih, dan seterusnya) yang sangat dibutuhkan oleh  korban terdampak.

Selanjutnya, upaya perbaikan rumah, sarana umum yang rusak dan pemulihan sarana dan prasarana umum juga masuk program prioritas jangka menengah dan panjang.

Back to top button